jpnn.com - JAKARTA - Sosok Megawati Soekarnoputri dan mendiang Taufiq Kiemas dikenal sebagai tokoh besar di negeri ini. Megawati yang kini memimpin PDI Perjuangan, pernah menjadi Presiden RI. Sedangkan Taufiq yang pernah memimpin MPR RI, dikenal sebagai tokoh yang gigih memperjuangkan nasionalisme dan pluralisme lewat Empat Pilar Bangsa.
Namun, di balik ketokohan dan seabrek kesibukan keduanya, ada hal-hal sepele yang selama ini luput dari perhatian publik. Kisah-kisah unik itu pula yang ditulis oleh wartawan Rahmat Sahid menjadi sebuah buku berjudul "Pak Taufiq dan Bu Mega: Cerita Ringan, Lucu dan Unik dari Keluarga Politik".
BACA JUGA: Panglima TNI Jamin Keamanan Berinvestasi
Beragam hal yang sangat manusiawi tertuang dalam buku itu. Misalnya, kegemaran Taufiq akan film. Bukan hanya dari Hollywood, film Bollywood pun akrab bagi Taufiq. Karenanya pria yang semasa hidupnya pernah memimpin Dewan Pertimbangan Pusat (Deperpu) PDIP itu fasih menyebut nama-nama bintang film India.
Atau, kisah tentang Megawati yang gemar terasi. Ada pula cerita tentang Megawati kesulitan menggunakan BlackBerry. Dalam buku itu juga dituturkan "resep" Megawati untuk bisa tetap sehat dengan menjauhi daging merah.
BACA JUGA: Jadi Pembawa Pesan Sekaligus Penjaga Perasaan
Kisah romantis antara Taufiq dengan Megawati pun tak luput dari catatan penulis. Misalnya, trick yang digunakan Taufiq dengan mengajak Megawati makan di luar rumah karena ingin menyampaikan satu keinginan khusus. Atau, kisah Megawati dan Taufiq mesra-mesraan di deretan bangku belakang bioskop saat nonton bareng bersama wartawan.
Tak hanya yang lucu, ada pula kisah haru. Misalnya dalam tulisan berjudul "Firasat dari Ende" yang mengisahkan penanda sebelum Taufiq wafat. Kisah-kisah itulah yang ditulis oleh Rahmat Sahid menjadi sebuah buku yang diluncurkan di gedung DPR RI, Rabu (4/9).
BACA JUGA: Proyek Alat Olahraga untuk Hambalang Diduga Menyimpang
Menurut Fenty Effendi, penulis buku "Karni Ilyas Lahir untuk Berita" yang hadir dalam acara bedah buku "Pak Taufiq dan Bu Mega" itu, kisah cinta yang ditunjukkan pasangan politisi itu sangat menarik. "Banyak kisah romantisnya, tapi sayang tidak ada infotainment di acara ini," kata Fenty berkelakar.
Sementara penulis tetralogi sisi lain SBY, Wisnu Nugroho, menilai buku karya Rahmat Sahid itu semakin melengkapi khazanah tentang sosok Taufiq Kiemas dan Megawati sebagai manusia biasa. "Ini membuka pemahaman saya tentang bagaimana Pak Taufiq sebagai tokoh yang sangat lentur bergaul. Ini yang tidak saya tangkap saat Pak Taufiq menyebut SBY itu jenderal koq seperti anak-anak yang akhirnya terkapitalisasi dan menjulangkan SBY," kata Wisnu.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiga PP Tentang Ormas Ditarget Segera Terbit
Redaktur : Tim Redaksi