jpnn.com, MAKASSAR - Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah menceritakan sebuah pengalaman yang menurutnya mengharukan. Nurdin membeber ceritanya saat berpidato pada pembukaan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sulsel di Makassar, Kamis (12/3).
Dalam forum itu Nurdin mengisahkan ketika namanya diumumkan sebagai calon gubernur (cagub) Sulsel dari PDIP pada Pilkada 2018. Menurut Nurdin, yang mengumumkan namanya sebagai cagub Sulsel adalah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
BACA JUGA: Pesan Bu Mega Lewat Hasto untuk Kader PDIP di Sulsel
"Saya jujur masih merasa terharu dan bangga karena usungan PDIP pada pilgub lalu (2018). Saya yang pertama diumumkan Bu Mega. Itu secara langsung beliau, maka saya tidak ingin kecewakan beliau," kata Nurdin.
Lebih lanjut Nurdin mengatakan, sebagai wujud komitmennya kepada PDIP, dirinya selalu hadir dalam setiap acara yang digelar partai pemenang Pemilu 2014 dan 2019 tersebut. Gubernur yang juga profesor ilmu kehutanan di Universitas Hasanuddin itu mempersilakan siapa pun yang meragukan klaimnya untuk mengonfirmasikannya kepada Ketua DPD PDIP Sulsel Ridwan Andi.
BACA JUGA: Safari Politik Jelang Pilgub Sulsel, PDIP Lamar Nurdin Abdullah
“Belum ada acara PDIP (di Sulsel) yang saya tidak hadir. Komitmen saya, saya tunaikan," ungkap Nurdin.
Mantan bupati Bantaeng itu juga berpesan kepada para calon kepala daerah dari PDIP yang akan berkompetisi pada Pilkada 2020 di Sulsel. Menurutnya, para calon bupati dari PDIP untuk Pilkada di Sulsel harus menjaga komitmen politik.
“Itu komitmen yang harus dijaga bersama. Saya kira hari ini baju saya juga sudah merah," kata Nurdin disambut tepuk tangan hadirin di ruangan itu.
Nurdin menegaskan, komitmen calon kepala daerah tidak serta-merta berakhir ketika menerima dukungan dari partai. Sebab, mencari dukungan parpol di pilkada tidak seperti membeli tiket pesawat.
“Kita ini tidak seperti membeli tiket pesawat. Sampai kapan pun, apa pun yang terjadi pada diri kita membawa nama besar partai. Walau beda partai, itu adalah dukungan. Tentu harus dijaga besama," katanya di acara yang dihadiri juga oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto itu.
Nurdin juga menyinggung rencana pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 di 11 kabupaten dan satu kota di Sulsel. "Kami berharap tidak repot semua. Kita ingin damai. Stigma Sulsel zona hijau dipertahankan. Jangan ada stigma Sulsel keras," kata dia.(boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy