jpnn.com, SAMARINDA - KH Ma’ruf Amin yang kini menjadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping Joko Widodo alias Jokowi menceritakan pengalaman unik selama bersafari dalam masa kampanye Pilpres 2019. Menurut dia, pengalaman yang membuatnya berkesan adalah ketika menjadi rebutan para santri.
Berbicara di depan awak media di Samarinda, Kalimantan Timur, Jumat (22/3), Kiai Ma’ruf mengatakan, para santri sering kali berebutan mencium tangannya. Bahkan, ada pula mencium pipinya.
BACA JUGA: Kiai Maruf Beber Rencana untuk Strategi Kampanye Terbuka
Baca juga: Kiai Ma'ruf Beber Rencana untuk Strategi Kampanye Terbuka
“Ada yang jenggotan, kumisan. Ditarik terus cium tangan saya, cium pipi saya. Apalagi di Madura. Waduh, wah, begini terus saya itu," kata Kiai Ma'ruf memeragakan pipinya seolah-olah dicium para santri dan ulama
BACA JUGA: Ini Pilihan Nia Dinata di Pilpres 2019
Suami Wury Estu Handayaniitu mengaku sering jadi sasaran para santri, terutama di daerah basis nahdiyin. Sebab, para santri menganggap ketua umum nonaktif Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu sebagai guru dan panutan.
Walakin, Kiai Ma’ruf tak keberatan. "Memang kecintaan mereka begitu," ucapnya. Baca juga: Dilaporkan ke Bawaslu, Ma'ruf Amin: Salah Saya Apa?
BACA JUGA: KPU Terima Surat Protes Keras Kubu Prabowo soal Metro TV
Abah -panggilan akrab Kiai Ma’ruf- menuturkan, santri memang punya kebiasaan mencium tangan ulama dan kiai. Namun, intensitas Kiai Ma’ruf disalami dan dicimui santri meningkat setelah menjadi cawapres bagi Jokowi.
"Semangatnya itu beda, dulu juga cium tangan. Kalau sekarang dirangkul dicium jadi lebih semangat lagi," beber Kiai Ma'ruf sambil tersenyum.(tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Maâruf Amin Optimistis Menang 70 Persen di Balikpapan
Redaktur : Tim Redaksi