jpnn.com, JAKARTA - Sutradara dan produser film, Nia Dinata memutuskan untuk tetap memilih pasangan Jokowi - Ma’ruf Amin di Pemilihan Presiden nanti.
Untuk pemilu legislatif, pendiri Kalyana Shira film ini pun menjatuhkan pilihan ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
BACA JUGA: KPU Terima Surat Protes Keras Kubu Prabowo soal Metro TV
“Buat saya itu personal sekali. Sebelum 2014, saya golput, enggak pernah milih sama sekali, enggak peduli karena saya masih merasa bahwa siapa pun pemenangnya tidak ada risiko apa pun,” kata Nia dalam video yang beredar di dunia maya sejak Kamis (21/3).
Baca juga: Nia Dinata: Semangat Robby Tumewu Mencerahkan Kita Semua
BACA JUGA: Maâruf Amin Optimistis Menang 70 Persen di Balikpapan
Menurut Nia Dinata, dia merasa sangat mengetahui reformasi 98. Sehingga dirinya tidak mau menanggung risiko kebebesan berekspresi dan reformasi akan terhenti. Dia juga tidak ingin kekuatan militerisme kembali dominan.
“Walaupun selama pemerintahan Jokowi tidak mudah, tapi beliau fokus bekerja membangun semua infrastruktur, membuat BPJS, semua yang memudahkan rakyat Indonesia. Jadi kenapa enggak dilanjutin? Toh tinggal satu periode lagi,” ujar Nia.
BACA JUGA: Dilaporkan ke Bawaslu, Maruf Amin: Salah Saya Apa?
Baca juga: Nia Dinata: Saya Merasakan Manfaat RPTRA
Jika Jokowi menang, semua pembangunan, semua usaha dan kebaikan yang sudah ada, bisa berkelanjutan. Terkait PSI, menurut Nia, “Saya bukan orang partai, saya gak suka politik praktis, tetapi saya melihat kemunculan PSI sebagai angin segar di dunia perpartaian Indonesia," tukasnya.
Dia juga melihat bahwa caleg-caleg PSI adalah caleg-caleg yang luar biasa. Sebagai perempuan yang pernah membuat film "Berbagi Suami", Nia sangat membela hak-hak perempuan, kesetaraan dalam berumah tangga, dalam bekerja, dalam hal apa pun. Ia menemukan kesamaan pendirian dengan PSI dalam hal-hal tersebut.
“Saya merasa PSI adalah partai yang berani mendobrak semua itu. Di kala orang gak mau ngomongin, di kala orang mau aman-aman aja biar banyak yang pilih, biar kelihatannya baik-baik, berada di tengah-tengah, tetapi PSI berani bersuara,” kata cicit pahlawan nasional Otto Iskandardinata ini.
PSI bersuara demi perempuan, demi anak-anak, demi hak asasi manusia. “Saya pikir ini angin segar sekali. Jadi PSI harus lolos dong threshold dan harus ada wakilnya di Gedung DPR pada 2019 ini,” pungkas Nia dalam video tersebut. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Permintaan Maruf Amin Buat Partai Koalisi Indonesia Kerja
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh