JAKARTA--Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Armida Alisjahbana menyatakan, pemerintah akan mencetak 15,5 juta kartu penerima kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Kartu itu sebagai pengganti kupon bantuan langsung tunai (BLT).
"Nanti itu akan menggunakan sistem kartu. Nanti ada kartu yang dicetak kantor pos. Sehingga kartu inilah yang diberikan ke rumah tangga yang berhak. Sudah pakai data semua," papar Armida di Jakarta, Selasa (14/5).
Armida menyatakan kartu itu juga akan berlaku untuk mengambil beras miskin, bantuan beasiswa, program keluarga harapan (PKH) dan bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM). Masyarakat bisa mendapatkan kartu tersebut di kantor pos.
Armida menambahkan, nantinya pemerintah akan menambah jatah beras miskin selama 3 bulan kepada rakyat miskin. Sementara, penerima bantuan beasiswa menjadi 17,2 juta untuk murid tingkat SD, SMP dan SMA.
Rencana itu telah tertuang dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan. Program ini akan dikoordinir juga oleh Kemenko Kesra.
"Tergantung programnya. Kalau keseluruhan di kesra, tapi kalau BSM itu sekolah umum di kemendibud. Sekarang kan sistemnya lewat sekolah," tandas Armida. (flo/jpnn)
"Nanti itu akan menggunakan sistem kartu. Nanti ada kartu yang dicetak kantor pos. Sehingga kartu inilah yang diberikan ke rumah tangga yang berhak. Sudah pakai data semua," papar Armida di Jakarta, Selasa (14/5).
Armida menyatakan kartu itu juga akan berlaku untuk mengambil beras miskin, bantuan beasiswa, program keluarga harapan (PKH) dan bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM). Masyarakat bisa mendapatkan kartu tersebut di kantor pos.
Armida menambahkan, nantinya pemerintah akan menambah jatah beras miskin selama 3 bulan kepada rakyat miskin. Sementara, penerima bantuan beasiswa menjadi 17,2 juta untuk murid tingkat SD, SMP dan SMA.
Rencana itu telah tertuang dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan. Program ini akan dikoordinir juga oleh Kemenko Kesra.
"Tergantung programnya. Kalau keseluruhan di kesra, tapi kalau BSM itu sekolah umum di kemendibud. Sekarang kan sistemnya lewat sekolah," tandas Armida. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dahlan Iskan Nilai Tiket Online Menguntungkan
Redaktur : Tim Redaksi