jpnn.com, BANJARMASIN - Bonus demografi di Indonesia akan dimanfaatkan Kementerian Pertanian untuk mencetak ribuan wirausaha pertanian lewat program Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian (PWMP).
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan generasi muda merupakan bonus demografi di Indonesia.
BACA JUGA: Genjot Produktivitas Pertanian dengan Mengendalikan OPT PHT
“Masa depan pertanian ada di anak-anak muda, di generasi milenial. Untuk itu, kami selalu berupaya agar banyak generasi milenial turun ke sektor pertanian,” katanya.
Mentan SYL menegaskan generasi muda tumbuh bersamaan dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi.
BACA JUGA: Biadab, Ayah Terangsang Melihat Anaknya yang Sedang Tidur
“Generasi milenial dengan ciri kreatif, inovatif, memiliki passion dan produktif. Maka tidak salah rasanya kalau kita letakkan tanggung jawab pembangunan pertanian kepada mereka,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan pertanian itu seksi.
BACA JUGA: Arteria Dahlan Harus Tahu, Laporan Polisi Tidak Akan Dicabut
"Karena, banyak sektor usaha yang bisa dikerjakan dan dimanfaatkan. Sehingga peluang-peluang tersebut diharapkan bisa dimanfaatkan oleh generasi milenial," katanya.
Dedi menambahkan, generasi muda juga diharapkan bisa memberikan pembaruan.
“Lewat para milenial, kita berharap lahir inovasi-inovasi untuk mendukung pengembangan serta memaksimalkan pertanian. Adanya pandemi membuat perubahan dalam transaksi pembelian, di mana orang lebih banyak menggunakan jasa e-commerce. Hal ini harus disikapi menjadi peluang baru bagi generasi muda,” ungkap Dedi.
Menindaklajuti hal tersebut, Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK-PPN) Banjarbaru selaku Unit Pelaksana Teknis di bawah BPPSDMP Kementan mengambil beberapa langkah cepat.
Salah satunya dengan melakukan koordinasi dalam pelaksanaan program Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian (PWMP) bersama pembimbing dan mentor, petani muda milenial, alumni SMK-PP dan Polbangtan, serta praktisi yang tergabung dalam Duta Petani Millenian (DPM) dan Duta Petani Millenial (DPA) Kalimantan Selatan.
Ketua program PWMP SMK-PPN Banjarbaru Fibrian menerangkan bahwa dalam pelaksanaanya, PWMP harus mengacu dan mengikuti petunjuk teknis terbaru di tahun 2022.
Dimulai dari persiapan, pelaksanaan hingga pertanggungjawaban kegiatan, baik yang dilaksanakan oleh penerima manfaat maupun bagi SMK-PPN Banjarbaru yang memiliki kewajiban untuk menyalurkan.
Hal serupa juga disampaikan oleh Kepala Tata Usaha SMK-PPN Banjarbaru Isnanto Purwokusumo.
Dalam sambutannya, Isnanto menekankan agar kendala yang didapati selama tahun 2021 dapat diatasi dan tidak lagi mengulangi beberapa kesalahan yang ada sebelumnya.
Selain koordinasi, Isnanto juga berharap kegiatan ini mampu meningkatkan wawasan dan kompetensi para mentor terkait kewirausahaan, khususnya literasi keuangan.
"Kelompok PWMP yang sudah berjalan akan tetap dipantau keberlangsungan usaha dan keuangannya," kata dia. (rhs/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti