Charles: Bom Surabaya Serangan Balasan Kerusuhan Mako Brimob

Minggu, 13 Mei 2018 – 21:02 WIB
Jokowi di lokasi pengeboman Gereja di Jl Arjuno, Surabaya, bersama Kapolri Jenderal Riro Karnavian, Kepala BIN Budi Gunawan dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Foto: Setpres

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR Charles Honoris mengutuk aksi bom bunuh diri di Surabaya yang menyasar tiga gereja, Minggu (13/5).

"Hanya pengecut yang melancarkan serangan mematikan terhadap perempuan dan anak-anak yang tidak bisa melindungi diri," kata Charles, Minggu (13/5).

BACA JUGA: Menag Ajak Tokoh Agama Gelar Doa untuk Keselamatan Bangsa

Menurut dia, aksi terorisme di Surabaya adalah serangan balasan kelompok teroris setelah mereka dipaksa menyerah oleh aparat kepolisian dalam kerusuhan di Rutan Mako Brimob Polri.

"Sel-sel tidur teroris seakan bangkit setelah kerusuhan tersebut," tegas Charles.

BACA JUGA: Projo: Kikis Habis Bibit Terorisme

Dia menambahkan, kebangkitan sel teroris tidak mungkin terjadi tanpa doktrinisasi yang semakin intensif dan masif pascakerusuhan di Mako Brimob.

Charles juga melihat serangan yang terjadi secara simultan seperti penusukan, doktrinisasi dan perekrutan eksekutor dilakukan dengan menggunakan media sosial atau aplikasi chatting.

BACA JUGA: Densus 88 Bergerak Cepat, Ini Hasilnya

Karena itu, Charles meminta Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) melakukan patroli siber yang intensif.

Menurut dia, patroli siber perlu dilakukan untuk menembus jaringan komunikasi para teroris di aplikasi chatting dan media sosial.

"Sehingga instruksi aksi simultan para teroris ini bisa dideteksi dari mana asalnya," kata politikus PDI Perjuangan itu. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tanggapan Buya Syafii soal Teror Bom di Surabaya


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler