Charles-Camilla Diteror Demonstran

Sabtu, 11 Desember 2010 – 23:20 WIB
LONDON - Sistem pengamanan terhadap keluarga kerajaan Inggris kebobolanMobil yang ditumpangi Pangeran Charles dan istrinya Camilia diserang demonstran

BACA JUGA: Rusuh Haiti Buntut Pemilu

Pihak kepolisian langsung menuai kritik terkait bobolnya sistem keamanan yang mereka lakukan.

Insiden tersebut terjadi di London, Kamis (9/12) waktu setempat, di tengah demonstrasi mahasiswa menentang rencana kenaikan biaya kuliah oleh pemerintah Inggris.

Seperti dilansir BBC, salah satu kaca mobil Rolls Royce yang mereka tumpangi retak dan ternoda oleh siraman cat
Jurubicara kediaman Pangeran Charles di Clarence House menyatakan bahwa pewaris tahta kerajaan Inggris itu selamat dan tetap menghadiri acara teater di Royal Variety sesuai jadwal.

Perdana Menteri Inggris David Cameron menyatakan "terkejut dan menyesalkan" terjadinya insiden yang menimpa Pangeran Charles dan Camilla

BACA JUGA: Stres, Harimau Bengala jadi Kurus

Menurut polisi, demonstrasi berlangsung rusuh di sekitar alun-alun parlemen
Massa demonstran juga berkonsentrasi di Jembatan Westminster, dekat gedung parlemen.

Kepala Kepolisian Inggris menyatakan, pasukan di lapangan telah melakukan pengamanan dengan maksimal dan menjalankan pendekatan persuasif

BACA JUGA: Presiden Cile Reformasi Sistem Penjara

Sir Paul Stephenson, Komisioner Metropolitan Police menjelaskan, rute yang akan dilewati Pangeran Charles telah disurvei beberapa menit sebelumnya"Saya rasa petugas yang ikut mengamankan keluarga kerajaan telah melakukan langkah terbaikBahkan, beberapa di antara mereka membawa senjata," tandasnya.

Polisi menambahkan 12 petugas dan 43 demonstran luka-lukaSementara 34 lainnya ditangkapPihak keamanan juga berjanji segera menyelidiki penyerangan atas mobil Pangeran Charles.

"Prioritas kami adalah mengantarkan mobil tersebut ke tujuannya dengan aman dan itu sudah tercapaiNamun insiden tersebut memang sangat mengagetkan dan kami akan mengadakan penyelidikan atas kejadian tersebut," tegas Stephenson.

Ditanya apakah petugas di lapangan bisa menembak demonstran jika membahayakan, Stephenson hanya menjawab, "Saya rasa Anda bisa menyimpulkan sendiri bagaimana kondisi di lapangan."

"Di antara kami ada petugas bersenjata yang melindungi pejabat dan mengantarkan mereka ke lokasi yang dituju serta memastikan keamanan merekaTerkadang kita juga harus meningat bahwa mereka harus melakukan tindakan pengendalian dalam kondisi sulit," terangnya.

Demonstrasi menolak rencana kenaikan biaya kuliah dilakukan tepat ketika pemerintah dan wakil rakyat tengah membahasnya di parlemenRencananya kenaikan biaya kuliah bisa mencapai tiga kali lipat hingga mencapai GBP 9.000 (sekitar Rp 127 juta) per tahun.

Rapat pembahasan tersebut diboikot sekitar 21 anggota parlemenHanya 28 anggota parlemen dari Partai Liberal Demokrat - atau kurang dari setengah dari total jumlah mereka di Majelis Rendah - yang mendukung kenaikan biaya kuliahSedangkan enam anggota parlemen dari Partai Konservatif menolak(cak/ami/ito/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jaga Perasaan Tiongkok, Filipina Boikot Nobel


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler