Chat Minta Uang Kajari Memperburuk Citra Kejaksaan

Kamis, 15 Juni 2017 – 11:17 WIB
Kajari Labua Halsel, Cristian R Anik. Foto Malut Post/JPNN.com

jpnn.com, HALMAHERA SELATAN - Koordinator Wilayah Solidaritas Nasional Anti Korupsi dan Anti Makelar Kasus (SNAK MARKUS) Djadir M Saleh mendesak meminta Kejaksaan Tinggi (Kejati) Malut mengusut dugaan chat minta duit yang diduga dilakukan Kepala Kejari Labua Cristian Ratu Anik.

Menurutnya, kebenaran chat minta duit harus diungkap untuk membersihkan nama Christian jika memang hanya fitnah. Namun jika faktanya terjadi, hukum harus ditegakkan.

BACA JUGA: Beredar Chat Kepala Kejaksaan Minta Uang

“Ini berkaitan dengan nama baik institusi. Dan kami ingin ada tindakan yang lebih tegas,” tandas Djadir seperti yang dilansir Malut Post (Jawa Pos Group), Kamis (15/6).

Chat Minta Uang Kajari Memperburuk Citra Kejaksaan. Malut Post/JPNN.com

Djadir mengatakan kasus seperti ini menambah buruk citra institusi Kejaksaan.

“Lihat saja banyak kasus korupsi di Halsel yang dibiarkan begitu saja. Malah dijadikan lahan,” ujarnya.

“Kasus beredarnya screen capture percakapan Kajari dengan pengusaha itu harus diusut,” pungkasnya.

Seperti diketahui, beredar screen capture percakapan Kajari Labua Cristian Ratu Anik yang meminta uang kepada pengusaha. Sampai 5 orang pengusaha yang dimintai uang oleh Kejari dengan alasan macam-macam.

“Ada yang menolak dengan alasan tidak ada yang ada pula yang sudah mengirimkan sejumlah uang di rekening pribadi Kajari Halsel,” ungkap sumber Malut Pos (Jawa Pos Group).

Kajari Labua Halsel, Cristian R Anik dikonfirmasi membantah dirinya meminta uang kepada pengusaha.

Dia bahkan menyangkal adanya percakapan WA tersebut.

"Tidak benar, itu fitnah," elaknya. (cr-07/jfr)


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler