Chatib Basri Ungkap Dampak Baik Komitmen Defisit Anggaran di Bawah Tiga Persen

Senin, 24 Juni 2024 – 21:52 WIB
Ekonom senior sekaligus Menteri Keuangan RI periode 2013-2014 Chatib Basri. Foto: source for jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Ekonom senior sekaligus Menteri Keuangan RI periode 2013-2014 Chatib Basri mengungkapkan berbagai dampak dari kejelasan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran serta Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani terkait komitmen menjaga defisit anggaran pada rentang (range) 2,29 persen hingga 2,82 persen alias di bawah tiga persen dari PDB.

Adapun rentang defisit tersebut sudah mencakup anggaran untuk program makan bergizi gratis untuk siswa di sekolah dengan alokasi yang mencapai Rp 71 triliun.

BACA JUGA: Komitmen Defisit di Bawah 3 Persen Dinilai Mampu Meredakan Tekanan Pasar

Hal itu diungkapkan Chatib Basrimelalui akun X resminya, @ChatibBasri, Senin (24/6).

“Saya mengapresiasi press conference yang dilakukan oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto; Menkeu Sri Mulyani; dan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Thomas Djiwandono dan Sufmi Dasco. Menko Airlangga Hartarto dan Menkeu Sri Mulyani menyampaikan bahwa defisit anggaran akan dijaga dalam range 2,29-,82 persen dari PDB,” tulis Chatib Basri.

BACA JUGA: Sri Mulyani Ketok Defisit APBN 2025, jadi Sebegini

Chatib juga menyoroti sejumlah sinyal penting yang seharusnya telah dipahami pelaku pasar keuangan. Pertama yaitu kebijakan fiskal yang berhati-hati akan dilanjutkan.

Kedua, tambahan program pemerintah baru sudah tercakup dalam rentang defisit 2,29-2,82 persen dari PDB.

“Saya kira ini penting sekali karena implikasinya pemerintah saat ini dan ke depan akan tetap menjaga disiplin fiskal di bawah tiga persen,” jelasnya.

Chatib menambahkan, dengan adanya rentang defisit tersebut maka diperkirakan jika rasio utang/PDB 2025 akan berada pada kisaran angka 37-38 persen.

Hal tersebut ia catat lebih rendah jika dibandingkan dengan rasio utang/PDB pada 2023 yang mencapai 39 persen dan jauh lebih rendah dari spekulasi pasar bahwa rasio utang/PDB akan menjadi 50 persen.

“Dalam situasi ekonomi global dalam ketidak pastian, di mana tingkat bunga di Amerika Serikat diperkirakan masih bertahan tinggi setahun kedepan, penjelasan bahwa fiskal disiplin akan dijaga saya kira merupakan sesuatu hal yang amat penting,” pungkas Chatib Basri.(mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler