JAKARTA - Menjelang penunjukan menteri keuangan baru, bursa calon pengganti Agus Martowadojo kian memanas. Ada tiga kandidat kuat, yakni Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Chatib Basri, dan Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution. Dari tiga kandidat itu, angin segar kini berhembus ke arah Chatib Basri. Sedangkan Darmin Nasution dipastikan tereliminasi.
Menteri Koordinator Perekonomian yang juga Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Keuangan Hatta Rajasa menyatakan, calon menkeu yang akan ditunjuk presiden adalah kandidat yang selama ini sudah disebut-sebut media. "Kriterianya jelas, bukan dari parpol (partai politik), profesional, dan dari lingkungan kabinet," ujarnya kemarin (13/5).
Pernyataan tersebut sekaligus membantah kabar sumir yang sempat beredar terkait ditunjuknya Ekonom yang juga Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Dradjad H. Wibowo sebagai menteri keuangan.
Adapun kriteria "dari lingkungan kabinet" secara otomatis mengeliminasi Darmin Nasution, yang menurut banyak pengamat sebenarnya dinilai sebagai sosok dengan kemampuan dan pengalaman paling komplet.
Menurut Hatta, kriteria menteri keuangan juga seorang yang berintegritas tinggi, memiliki kapabilitas, mengetahui perkembangan ekonomi dunia, serta memiliki pengetahuan di bidang fiskal, khususnya investasi. "Pengetahuan terkait kebijakan insentif fiskal sangat penting, karena menkeu harus bisa membangun iklim investasi yang baik," jelasnya.
Pernyataan terkait iklim investasi ini merupakan ulangan dari pernyataannya ketika serah terima jabatan menteri keuangan dari Agus Martowardojo kepada dirinya beberapa waktu lalu. Ketika itu, Hatta mengatakan bahwa menteri keuangan harus bisa lebih berperan dalam mendorong perekonomian melalui investasi. "Karena itu, instrumen insentif fiskal menjadi penting," ucapnya.
Penekanan Hatta yang berulangkali pada "investasi" seakan menguatkan peluang terpilihnya Chatib Basri. Sebagai Kepala BKPM, dia memang menjadi sosok sentral dalam upaya menggaet investasi di Indonesia. Nah, ketika ditanya apakah memang Chatib Basri yang akan menjadi menteri keuangan, Hatta tidak membantah namun tidak mengiyakan. "Tunggu saja sampai dilantik," ujarnya lantas tersenyum.
Entah kebetulan atau tidak, tiba-tiba sore kemarin Chatib Basri datang ke Kantor Kemenko Perekonomian. Kedatangannya tidak ada dalam agenda pertemuan dengan Hatta Rajasa yang sore itu sedang menggelar rapat tentang ketahanan pangan. "Saya mau ketemu Pak Hatta sebentar," katanya. Senyuman terus tersungging di wajahnya.
Ketika disinggung terkait kabar seputar dirinya yang akan ditunjuk sebagai menteri kuangan, pria yang dikenal sebagai salah satu orang kepercayaan Sri Mulyani Indrawati ini enggan berkomentar banyak. "Kata siapa itu?," tanyanya sambil terus tersenyum.
Pertemuan Hatta dan Chatib rupanya hanya berlangsung singkat, sekitar 10 menit. Usai pertemuan, mereka keluar bersama-sama. Hatta menyebut, pertemuannya dengan Chatib hanya membahas seputar masalah investasi.
Ketua Umum PAN yang juga besan Presiden SBY itu lantas bergegas naik mobil untuk menuju Istana Negara. "Sore ini saya ada rapat dengan Pak Presiden," ujarnya. Ketika ditanya apakah rapat untuk membahas calon menteri keuangan, Hatta hanya tersenyum.
Sementara itu, Chatib yang masih terus melempar senyum, kembali enggan berkomentar terkait pencalonannya sebagai menteri keuangan. "Pokoknya kalau soal menkeu, saya tidak mau jawab dulu," ucapnya.
Sebelumnya, Ekonom Dradjad Wibowo menyebut, Chatib merupakan kandidat kuat menteri keuangan. Menurut dia, Chatib merupakan sosok yang dikenal dekat dengan Wapres Boediono. Selain itu, Chatib juga dikenal baik oleh kalangan Bank Dunia dan International Monetary Fund (IMF). "Karena itu, jika presiden lebih memperhitungkan masukan wapres dan lembaga asing, maka Chatib Basri punya peluang kuat," ujarnya.
Sebagai tambahan informasi, Chatib juga dikenal dekat dengan Sri Mulyani Indrawati yang kini menjadi Managing Director IMF. Bahkan, ketika Sri Mulyani menjadi menteri keuangan, Chatib dikenal sebagai salah satu tangan kanan dan diangkat menjadi staf khusus menteri keuangan ketika itu.
Namun, selain Chatib, nama Menteri Perdagangan Gita Wirjawan juga menjadi kandidat kuat. Dradjad mengatakan, jika titik berat calon menkeu adalah orang yang dekat dengan kalangan Istana, maka Gita Wirjawan bisa menjadi calon terkuat.
Mantan bos perusahaan investasi Ancora Capital itu dikenal sebagai sponsor masuknya Agus Yudhoyono, anak Presiden SBY, ke John F. Kennedy School of Government, Universitas Harvard. Bahkan, nama Gita kini juga disebut-sebut sebagai calon presiden yang akan maju di konvensi Partai Demokrat.
Menurut Dradjad, pengalaman panjang Gita sebagai investment banker dalam industri keuangan juga membuatnya mudah diterima pasar. "Satu-satunya faktor yang bisa mengganjal Gita adalah dia tidak begitu dekat dengan Pak Boed (Wapres Boediono, Red). Padahal, untuk urusan ini, presiden akan meminta masukan wapres," bebernya. (owi)
Menteri Koordinator Perekonomian yang juga Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Keuangan Hatta Rajasa menyatakan, calon menkeu yang akan ditunjuk presiden adalah kandidat yang selama ini sudah disebut-sebut media. "Kriterianya jelas, bukan dari parpol (partai politik), profesional, dan dari lingkungan kabinet," ujarnya kemarin (13/5).
Pernyataan tersebut sekaligus membantah kabar sumir yang sempat beredar terkait ditunjuknya Ekonom yang juga Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Dradjad H. Wibowo sebagai menteri keuangan.
Adapun kriteria "dari lingkungan kabinet" secara otomatis mengeliminasi Darmin Nasution, yang menurut banyak pengamat sebenarnya dinilai sebagai sosok dengan kemampuan dan pengalaman paling komplet.
Menurut Hatta, kriteria menteri keuangan juga seorang yang berintegritas tinggi, memiliki kapabilitas, mengetahui perkembangan ekonomi dunia, serta memiliki pengetahuan di bidang fiskal, khususnya investasi. "Pengetahuan terkait kebijakan insentif fiskal sangat penting, karena menkeu harus bisa membangun iklim investasi yang baik," jelasnya.
Pernyataan terkait iklim investasi ini merupakan ulangan dari pernyataannya ketika serah terima jabatan menteri keuangan dari Agus Martowardojo kepada dirinya beberapa waktu lalu. Ketika itu, Hatta mengatakan bahwa menteri keuangan harus bisa lebih berperan dalam mendorong perekonomian melalui investasi. "Karena itu, instrumen insentif fiskal menjadi penting," ucapnya.
Penekanan Hatta yang berulangkali pada "investasi" seakan menguatkan peluang terpilihnya Chatib Basri. Sebagai Kepala BKPM, dia memang menjadi sosok sentral dalam upaya menggaet investasi di Indonesia. Nah, ketika ditanya apakah memang Chatib Basri yang akan menjadi menteri keuangan, Hatta tidak membantah namun tidak mengiyakan. "Tunggu saja sampai dilantik," ujarnya lantas tersenyum.
Entah kebetulan atau tidak, tiba-tiba sore kemarin Chatib Basri datang ke Kantor Kemenko Perekonomian. Kedatangannya tidak ada dalam agenda pertemuan dengan Hatta Rajasa yang sore itu sedang menggelar rapat tentang ketahanan pangan. "Saya mau ketemu Pak Hatta sebentar," katanya. Senyuman terus tersungging di wajahnya.
Ketika disinggung terkait kabar seputar dirinya yang akan ditunjuk sebagai menteri kuangan, pria yang dikenal sebagai salah satu orang kepercayaan Sri Mulyani Indrawati ini enggan berkomentar banyak. "Kata siapa itu?," tanyanya sambil terus tersenyum.
Pertemuan Hatta dan Chatib rupanya hanya berlangsung singkat, sekitar 10 menit. Usai pertemuan, mereka keluar bersama-sama. Hatta menyebut, pertemuannya dengan Chatib hanya membahas seputar masalah investasi.
Ketua Umum PAN yang juga besan Presiden SBY itu lantas bergegas naik mobil untuk menuju Istana Negara. "Sore ini saya ada rapat dengan Pak Presiden," ujarnya. Ketika ditanya apakah rapat untuk membahas calon menteri keuangan, Hatta hanya tersenyum.
Sementara itu, Chatib yang masih terus melempar senyum, kembali enggan berkomentar terkait pencalonannya sebagai menteri keuangan. "Pokoknya kalau soal menkeu, saya tidak mau jawab dulu," ucapnya.
Sebelumnya, Ekonom Dradjad Wibowo menyebut, Chatib merupakan kandidat kuat menteri keuangan. Menurut dia, Chatib merupakan sosok yang dikenal dekat dengan Wapres Boediono. Selain itu, Chatib juga dikenal baik oleh kalangan Bank Dunia dan International Monetary Fund (IMF). "Karena itu, jika presiden lebih memperhitungkan masukan wapres dan lembaga asing, maka Chatib Basri punya peluang kuat," ujarnya.
Sebagai tambahan informasi, Chatib juga dikenal dekat dengan Sri Mulyani Indrawati yang kini menjadi Managing Director IMF. Bahkan, ketika Sri Mulyani menjadi menteri keuangan, Chatib dikenal sebagai salah satu tangan kanan dan diangkat menjadi staf khusus menteri keuangan ketika itu.
Namun, selain Chatib, nama Menteri Perdagangan Gita Wirjawan juga menjadi kandidat kuat. Dradjad mengatakan, jika titik berat calon menkeu adalah orang yang dekat dengan kalangan Istana, maka Gita Wirjawan bisa menjadi calon terkuat.
Mantan bos perusahaan investasi Ancora Capital itu dikenal sebagai sponsor masuknya Agus Yudhoyono, anak Presiden SBY, ke John F. Kennedy School of Government, Universitas Harvard. Bahkan, nama Gita kini juga disebut-sebut sebagai calon presiden yang akan maju di konvensi Partai Demokrat.
Menurut Dradjad, pengalaman panjang Gita sebagai investment banker dalam industri keuangan juga membuatnya mudah diterima pasar. "Satu-satunya faktor yang bisa mengganjal Gita adalah dia tidak begitu dekat dengan Pak Boed (Wapres Boediono, Red). Padahal, untuk urusan ini, presiden akan meminta masukan wapres," bebernya. (owi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Yakinkan E-KTP Pernah Difotocopy Tetap Awet
Redaktur : Tim Redaksi