GUUS Hiddink hadir di markas latihan Chelsea di Cobham, London, kemarin (13/2)Pria asal Belanda itu mengenakan jaket Chelsea berinsial GH
BACA JUGA: Musim Lalu Chelsea Merugi Rp 1,1 Triliun
Hiddink tidak sendirianKedatangan Hiddink jelas dalam rangka berkenalan dengan pemain dan staf pelatih Chelsea
BACA JUGA: Gairah Gianfranco Zola, Trauma Blackburn
Tapi, sebagai orang baru, pelatih 62 tahun itu langsung menebar asa tinggi''Tim ini masih memiliki kesempatan memenangi tiga trofi
BACA JUGA: Chelsea tidak Bisa Anggap Enteng Watford
Ada Piala FA, Liga Champions, dan tentu saja Premier League,'' kata Hiddink kepada Chelsea TV''Saya belum pernah bekerja di Liga Inggris yang saya anggap liga terbesarJadi, pengalaman ini adalah tantangan besar,'' sambung pelatih yang pernah menangani Real Madrid, Valencia, PSV Eindhoven, timnas Belanda, Korsel, Australia, hingga Arab Saudi itu.Hiddink menyadari bahwa Abramovich adalah sosok orang yang punya tuntutan tinggiKarena itu, dia bakal secepatnya bekerja memperbaiki tim''Saya berharap bisa secepatnya meraih hasil positif karena saya bukan orang yang suka membuang waktu,'' ucap pelatih berjuluk The Goose itu
Kedatangan Hiddink direspons positif kapten Chelsea John Terry''Saya yakin dia akan memberi perubahan ke arah lebih baikSaya juga berharap dia bakal permanen bersama kami,'' ujar Terry kepada Daily Telegraph.
Berlabuhnya Hiddink ke Chelsea tak lepas dari pengaruh AbramovichPadahal, Hiddink masih berstatus sebagai pelatih timnas RusiaNamun, kekuatan uang Abramovich membawa Hiddink ke Stamford Bridge, markas Chelsea.
''Ketika Luiz Felipe Scolari dipecat, Abramovich menghubungi saya dan meminta saya melatih ChelseaSaya menerima tawaran itu bukan semata relasi, melainkan juga menilik status Chelsea sebagai tim besar,'' beber Hiddink yang hanya akan menangangi Chelsea sampai Mei nantiUntuk bekerja selama tiga bulan itu, Hiddink digaji 1,5 juta pounds (sekitar Rp 25,5 miliar) plus 1 juta pounds (sekitar Rp 17 miliar) sebagai bonus jika meraih treble winners(dns/ca)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Presiden di Belakang Eriksson
Redaktur : Tim Redaksi