ChildFund Ajak Anak Indonesia Tanggap Bencana lewat Progam Sekolah Aman

Jumat, 24 Desember 2021 – 19:35 WIB
ChildFund International berinisiatif untuk menjalankan proyek S3EC bagi sekolah-sekolah dasar di Kabupaten Cilacap, Jateng. Foto: ChildFund

jpnn.com, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan keselamatan dan hak anak atas lingkungan pendidikan dasar yang berkualitas menjadi prioritas.

Hal itu dituangkan dalam RUU RR No. 24 Tahun 2007 dan RUU Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003.

BACA JUGA: ChildFund Lindungi Hak Dasar Anak Lewat Proyek Akta Kelahiran

Pemerintah Indonesia berupaya untuk mengarusutamakan Pengurangan Risiko Bencana (PRB), menawarkan pedoman Manajemen Risiko Bencana (DRM), dan Prinsip Sekolah Aman untuk menjadi faktor dalam fasilitas sekolah.

ChildFund International berinisiatif untuk menjalankan proyek Safe and Secure School Environment for Children (S3EC) bagi sekolah-sekolah dasar di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah dan Kulon Progo, DI Yogyakarta.

BACA JUGA: Anak Muda Indonesia Harus Peduli Terhadap Perubahan Iklim

"S3EC adalah inisiatif yang dikembangkan oleh ChildFund International dan mitra-mitranya untuk mewujudkan sekolah aman di Indonesia," ujar Sponsorship & Program Director ChildFund International in Indonesia Aloysius Suratin, di Jakarta, Jumat (24/12).

Aloysius mengatakan inisiatif ini telah dilaksanakan dari 2019 hingga 2021.

BACA JUGA: Daerah Ini Belum Memulai Vaksinasi untuk Anak Usia 6-11 Tahun,

Program tersebut adalah salah satu contoh kolaborasi antara lembaga mitra yaitu PBMM Mitra Anak Sejati (MAS) dengan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Yayasan Sosial Bina Sejahtera (YSBS) Mino Martani dengan Pemerintah Kabupaten Cilacap di Jawa Tengah.

“Secara khusus kami mengapresiasi dukungan dari Bupati Kulon Progo dan Bupati Cilacap beserta jajaran dinas terkait terutama BPBD dan Dinas Pendidikan karena telah memberikan berbagai dukungan bagi terlaksananya program dengan baik," ucap dia.

DRR Specialist ChildFund International in Indonesia Ivan Tagor menyatakan ada dua kecamatan yang menjadi target.

Keduanya adalah Kecamatan Girimulyo, Kulon Progo, DI Yogyakarta dan Kecamatan Kampung Laut, Cilacap, Jawa Tengah. Dinas Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Tengah menilai Cilacap sebagai daerah dengan risiko bencana alam tertinggi.

Pada akhir Desember 2021, proyek ini berhasil menorehkan capaian dalam menerapkan tiga pilar sekolah aman, yaitu fasilitas sekolah aman, manajemen bencana di sekolah serta pendidikan pencegahan dan pengurangan risiko bencana.

Program Coordinator YSBS Mino Martani Yuni menyebut S3EC telah melakukan renovasi mayor dan nimor terhadap 11 sekolah dasar di Kulon Progo dan sembilan di Kampung Laut.

Selain itu, terdapat 47 sekolah imbas yang juga mendapat bantuan non-fisik dari proyek ini.

"Kami juga melengkapi sekolah dengan sarana yang aman, mulai dari meja, kursi dan lemari. Di sekolah kini telah ada petunjuk atau rambu evakuasi juga ada alat peraga ajar dan buku bacaan tentang PRB di sekolah-sekolah," jelas

Pimpinan PBMM MAS Bertho Pintono mengatakan proyek tersebut berupaya mendorong warga sekolah untuk turut andil dalam manajemen bencana sesuai kapasitasnya. Mulai dari komite sekolah hingga murid.

Hal itu meruapakan dasar dari pilar manajemen bencana di sekolah.

Bertho membeberkan beberapa kegiatan yang dilakukan adalah sosialisasi konsep sekolah aman kepada sekolah-sekolah.

Kemudian, pelatihan untuk kepala sekolah dan guru tentang Satuan Pendidikan Aman Bencana yang difasilitasi oleh dinas Pendidikan dan BPBD, pelatihan pembuatan prosedur tetap (PROTAP) tanggap bencana.

Selain itu, pembentukan tim siaga bencana di sekolah, di mana PROTAP/SOP yang dibuat disesuaikan dengan jenis bahaya dan lingkungan di sekolah.

“Untuk pilar ketiga, yaitu pendidikan pencegahan dan pengurangan risiko bencana, kita mendorong terjadi integrasi PRB ke dalam pembelajaran sehari-hari. Salah satunya melalui penciptaan modul integrasi PRB yang dapat digunakan oleh guru,” tambahnya.

Romo Carolus Burrows sebagai Pimpinan YSBS Cilacap menyatakan karena situasi Indonesia yang berada di ring of fire dan perubahan cuaca sering terjadi, jelas banyak hal harus menjadi perhatian.

"Saya sangat menghargai upaya ChildFund dan Mino Martani untuk memikirkan dan menangani masalah-masalah sepertu ini secara bersama," ungkap Romo Carolus. (mcr10/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler