jpnn.com, BEIJING - Diplomat senior China pada Minggu mengatakan bahwa Amerika Serikat telah merusak hubungan diplomatik Beijing-Washington sehingga Gedung Putih harus memperbaiki kerusakan itu.
Wang Yi, Direktur Kantor Komisi Pusat Luar Negeri China, mengatakan hal itu dalam pertemuan tidak resmi dengan Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken di sela-sela Konferensi Keamanan Munich.
BACA JUGA: China Jatuhkan Denda USD 200 Juta kepada Produsen Senjata Amerika
Dalam sebuah pernyataan di situs Kemlu China, Yi mengkritik reaksi Washington terhadap insiden balon udara China di atas wilayah AS.
Mantan Menlu China itu menyebut tindakan AS menembak jatuh balon China dengan menggunakan jet tempur merupakan penyalahgunaan kekuatan serta pelanggaran norma dan konvensi internasional.
BACA JUGA: Hotel di China Terbakar, 6 Orang Tewas, Puluhan Orang Luka
"Apa yang perlu dilakukan AS adalah menunjukkan ketulusan, mengakui serta memperbaiki kerusakan (hubungan) itu akibat penyalahgunaan kekuatan mereka," kata pernyataan tersebut.
Jika AS terus mendramatisasi, membesar-besarkan, atau meningkatkan ketegangan, maka China akan merespons dengan melakukan tindakan yang diperlukan, dan semua konsekuensinya akan ditanggung oleh AS, tulis pernyataan tersebut.
BACA JUGA: Amerika Terus Mempersoalkan Balon Mata-Mata, China Merasa Difitnah
Dalam pertemuannya dengan Blinken, Yi juga turut menyinggung masalah Ukraina. Menurut dia, Beijing tetap berkomitmen mendorong pembicaraan damai untuk menyelesaikan perang di Ukraina.
Beijing, lanjut dia, tidak menerima tudingan AS yang mengaitkan China dengan Rusia dalam invasi ke Ukraina.
"Kami tidak pernah menerima tudingan atau pemaksaan AS yang diarahkan pada hubungan China-Rusia. AS, sebagai negara besar, seharusnya berupaya untuk menyelesaikan krisis politik ketimbang memanas-manasi atau memperkeruh situasi," ujarnya.
Dalam pernyataan tersebut, Wang Yi juga dengan tegas menolak kemerdekaan Taiwan demi menjaga stabilitas di Selat Taiwan.
Dia mendesak AS untuk menghormati fakta sejarah, mematuhi komitmen politik, dan tidak melakukan tindakan-tindakan yang mendukung kemerdekaan Taiwan. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif