China Buka Pelatihan untuk Tentara Asing, Kerja Sama atau Rekrutmen Terselubung?

Minggu, 26 Februari 2023 – 14:29 WIB
Personel Tentara Pembebasan Rakyat China menjalani latihan. Foto: STR / AFP

jpnn.com, BEIJING - China berencana melatih 5.000 tentara dari negara berkembang selama lima tahun ke depan. Langkah ini selaras dengan misi Beijing meningkatkan pengaruhnya dalam tatanan keamanan global.

Dilansir The Independent, pengumuman tersebut muncul dalam sebuah makalah tentang Inisiatif Keamanan Global yang diterbitkan Beijing awal pekan ini.

BACA JUGA: Kabar Terbaru 7 WNI di Penjara Qingdao China, Ada Harapan Pulang?

Menurut SCMP, publikasi tersebut mengatakan: “Beijing berencana untuk menciptakan lebih banyak platform internasional untuk pertukaran dan kerja sama untuk mengatasi tantangan keamanan di berbagai bidang seperti kontraterorisme, keamanan dunia maya, keamanan hayati, dan teknologi baru, dengan maksud untuk meningkatkan kapasitas tata kelola dalam keamanan non-tradisional. .”

“China juga akan mendorong lebih banyak pertukaran dan kerja sama di antara akademi militer dan kepolisian tingkat universitas,” tambah laporan itu.

BACA JUGA: China Inginkan Indonesia Tak Berpihak di Kawasan Asia Pasifik

Disebutkan juga bahwa China membuka hingga 5.000 kesempatan pelatihan bagi tentara dari negara berkembang selama lima tahun ke depan untuk membantu Beijing dalam masalah keamanan global.

Tahun lalu, Presiden Xi Jinping mengumumkan bahwa China akan melatih 2.000 tentara dari negara-negara anggota SCO selama lima tahun ke depan dan mendirikan pangkalan pelatihan yang berfokus pada pekerjaan anti-terorisme.

BACA JUGA: Untuk Pertama Kalinya, Militer Uni Emirat Arab Beli Pesawat China

Pada Oktober 2022, China juga merekrut sebanyak 30 mantan pilot angkatan udara Inggris (RAF) untuk melatih personelnya demi menyaingi pesawat tempur dan helikopter barat.

Langkah tersebut mendorong intelijen pertahanan Inggris untuk mengeluarkan "peringatan ancaman".

Pada saat itu, pejabat Inggris mengklaim bahwa Beijing memikat pensiunan pilot militer dengan gaji tahunan sekitar GBP 240.000 (Rp 4,37 miliar).

Inggris tidak bisa berbuat apa-apa untuk mencegah perekrutan itu karena tidak ada hukum yang dilanggar, termasuk Undang-Undang Rahasia Resmi yang mengatur soal spionase dan sabotase.

Namun, pemerintah tetap berupaya untuk mencegah perekrutan karena ancaman yang mereka timbulkan terhadap kepentingan Inggris dan Barat".

“Kami mengambil langkah tegas untuk menghentikan skema perekrutan China yang mencoba untuk melayani dan mantan pilot Angkatan Bersenjata Inggris untuk melatih personel Tentara Pembebasan Rakyat di Republik Rakyat China,” kata seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Inggris seperti dikutip oleh New York Times. (theindependent/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler