Dengan kecepatan rata-rata 300 km per jam, kereta tersebut hanya butuh dua setengah jam untuk menempuh jarak 693 km dari Beijing ke Zhengzhou, bagian utara dari seluruh rute yang menghubungkan ibu kota negara dan ekonomi Selatan.
Dikutip dari laman Xinhua, Minggu (23/12), lebih dari 100 wartawan lokal dan luar negeri diundang untuk menguji jalannya jalur kereta tersebut. "Kami terus memantau kondisi peralatan secara real time dan potensi risiko," ujar Li Zhou, Direktur Jenderal ilmu pengetahuan dan teknologi China.
Otoritas rel telah mengambil serangkaian langkah-langkah yang ditargetkan untuk menjamin perjalanan aman, seperti mengintensifkan pemeliharaan peralatan tetap dan perangkat mobile serta meningkatkan sistem kontrol untuk mengatasi kemungkinan masalah di cuaca ekstrim.
Langkah-langkah tersebut diharapkan mampu menetralisir masalah keselamatan setelah kecelakaan kereta cepat tahun lalu dekat Kota Selatan Wenzhou dan mengakibatkan 40 orang korban jiwa.
Menurut pengumuman sebelumnya, jalur kereta berkecepatan tinggi Beijing-Guangzhou akan dibuka pada 26 Desember dan diharapkan mampu memotong waktu tempuh sekitar delapan jam dari saat ini dengan kereta biasa.
Dirancang dengan kecepatan maksimum 350 km per jam, jalur kereta api memiliki 35 pemberhentian di kota-kota besar, termasuk Zhengzhou, Shijiazhuang, Wuhan, dan Changsha.
Dikabarkan, lebih dari 2.000 calon penumpang telah membeli tiket untuk perjalanan berkecepatan tinggi Guangzhou-Beijing 26 Desember mendatang. Namun, beberapa penumpang masih ragu-ragu untuk menempuh jalur rel baru perjalanan tersebut ketimbang perjalanan udara. (Esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Aksi Penembakan Lagi, Empat Tewas
Redaktur : Tim Redaksi