jpnn.com, BEIJING - Otoritas pendidikan China mengeluarkan peringatan keamanan kepada para pelajar asal negara tersebut yang hendak melanjutkan studi ke Amerika Serikat.
Penjaga Perbatasan dan Bea Cukai AS telah meluncurkan kampanye khusus sejak Agustus terhadap para pelajar China yang memegang visa pelajar, demikian pemberitahuan Kementerian Pendidikan China (MoE) di akun resmi WeChat pada Selasa (2/11) malam.
BACA JUGA: Kapal China Sering Menerobos Laut Natuna, Begini Saran Dave Laksono untuk Mencegahnya
Menurut MoE, kebijakan AS tersebut menyasar pelajar China yang hendak belajar berbagai disiplin ilmu, seperti ilmu pengetahuan, teknologi, teknik, dan matematika. Beberapa di antara pelajar China tidak diizinkan masuk dan dideportasi.
Sejumlah pelajar yang sudah memegang visa yang sah dari pemerintah AS diawasi saat memasuki negara itu dan beberapa di antaranya dideportasi atas tuduhan yang dibuat-buat, demikian MoE di akun WeChat-nya.
BACA JUGA: Kasus COVID-19 di China Meningkat, 8 Pejabat Daerah Dipecat
MoE kembali mengingatkan kepada siapa saja yang hendak belajar di AS untuk meningkatkan kewaspadaan dan memperhatikan potensi risikonya dengan menaati hukum yang berlaku dan tetap menjalin komunikasi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Pada bulan Juli, lebih dari 1.000 mahasiswa China mengurungkan niat belajar ke AS, tulis Global Times.
BACA JUGA: 5 Aktivis Anti-China Mengaku Salah di Pengadilan, Lalu Gugat 3 Rekan Mereka
Meskipun Kedutaan Besar AS di Beijing membuka kembali permohonan visa pada awal Mei, pembatasan ketat untuk pelajar China yang memiliki latar belakang pendidikan teknologi diberlakukan.
Pembatasan tersebut diperluas untuk pelajar China yang hendak mendalami literatur dan bisnis.
Sementara itu, sampai saat ini MoE juga belum mengizinkan para pelajar asing kembali melanjutkan studinya ke China meskipun menghadapi desakan dari berbagai negara.
Perdana Menteri China Le Keqiang dalam KTT ASEAN beberapa waktu laalu sempat menanggapi isu tersebut.
Namun sampai saat ini belum ditindaklanjuti kebijakan teknis oleh MoE. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil