Christina Aryani: AD/ART Golkar Lebih Utamakan Musyawarah Mufakat

Selasa, 19 November 2019 – 22:02 WIB
Wasekjen Golkar Christina Aryani. Foto: Twitter @christinaaryani

jpnn.com, JAKARTA - Aspirasi 33 DPD I Golkar yang menginginkan pemilihan ketua umum dilakukan secara musyawarah mufakat tidak boleh dianggap enteng. Pasalnya, aspirasi itu merupakan hasil dari rapat pleno masing-masing DPD.

“Jika (dukungan) dilakukan melalui pleno berarti dukungan itu diberikan setelah menempuh prosedur organisasi sehingga sahih dan dapat dipertanggung jawabakan kebenarannya,” kata Wasekjen Golkar Christina Aryani, Selasa (19/11).

BACA JUGA: SDI: Airlangga Memenuhi Semua Syarat untuk Jadi Ketum Golkar

Christina pun mengingatkan bahwa musyawarah mufakat bukan hal asing bagi Golkar. Mekanisme tersebut tercantum dalam AD/ART partai beringin sebagai salah satu cara mengambil keputusan.

Christina merujuk pada pasal 38 ayat 2 dan 3 AD/ART Partai Golkar. Ayat 2 menyebutkan bahwa pengambilan keputusan pada dasarnya dilakukan secara musyawarah untuk mufakat. Voting atau pemungutan suara baru dilakukan jika mufakat tidak tercapai.

BACA JUGA: DPD II Golkar Bakal Rugi Jika Ikut Skenario Pilih Ketum Secara Aklamasi

"Dalam hal musyawarah mengambil keputusan tentang pemilihan pimpinan, sekurang-kurangnya disetujui oleh lebih dari setengah jumlah peserta yang hadir," ujar Christina membacakan ketentuan di ayat 3.

Berdasarkan pasal tersebut, lanjut Christina, jelas bahwa AD/ART Golkar mengutamakan musyawarah mufakat ketimbang voting. Karena itu, kader Golkar tidak boleh alergi terhadap musyawarah mufakat.

BACA JUGA: Ahmad Doli Kurnia Juga Bisa Bilang Sudah Didukung 400 DPD Golkar

Selain itu, lanjut dia, mekanisme musyawarah mufakat juga sudah didukung tokoh-tokoh senior di Golkar. Mulai dari Akbar Tanjung, Jusuf Kalla, Abu Rizal Bakrie hingga Agung Laksono.

“Ya saya dengar betul Dewan Pembina menyampaikan agar munas dilakukan secara musyawarah mufakat. Ini terkait dengan jam terbang dan pengalaman, dewan pembina pastinya ingin yang terbaik untuk Partai Golkar,” tambah Christina.

“Harapan saya munas berjalan dengan lancar dan kondusif. Masing-masing pihak mementingkan kepentingan partai. Pada esensinya kita semua adalah anggota keluarga yang sama, keluarga besar Partai Golkar. Jika hasil terbaik bisa dicapai dengan musyawarah mufakat, rasanya kurang rasional juga untuk tidak menempuhnya,” ucap Christina. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler