CIA Kibarkan Bendera Setengah Tiang

Agen Korban Bom Taliban Dianugerahi Gelar Kehormatan

Sabtu, 02 Januari 2010 – 00:31 WIB
Foto : AFP
WASHINGTON - CIA akhirnya mengakui bahwa tujuh korban tewas dalam serangan bom bunuh diri Taliban di Forward Operating Base Chapman Rabu (30/12) lalu adalah agennyaBendera setengah tiang pun berkibar di markas CIA yang terletak di Kota Langley, Negara Bagian Virginia, Amerika Serikat (AS), Jumat (1/1)

BACA JUGA: Rusia Batasi Harga Minimum Vodka


   
Meski mengaku menjadi korban serangan Taliban, CIA tetap tidak mau merilis nama-nama agen yang tewas saat menunaikan tugas mereka di Afghanistan tersebut
Di tengah duka CIA, Presiden AS Barack Obama mengirimkan kawat duka ke markas intelijen Negeri Paman Sam tersebut

BACA JUGA: Obama Ucapkan Happy New Year Dari Hawai

"Kesuksesan dan bahkan nama Anda semua boleh tidak diketahui saudara-saudara setanah air
Tapi, pengabdian Anda semua untuk negara ini akan selalu kami hargai," tandas Obama dalam suratnya.
   
Lebih lanjut dalam suratnya, presiden ke-44 AS itu memuji CIA sebagai lembaga pemerintah yang tidak pernah berhenti bekerja keras

BACA JUGA: Sekte Mormon di AS Merasa Kehilangan Gus Dur

Terutama, sejak tragedi 11 September 2001 (9/11) yang menyebabkan tewasnya tidak kurang dari 3.000 orang"Berkat pengabdian Anda semua, banyak skenario teror yang berhasil digagalkan, keselamatan warga AS lebih terjamin dan seluruh sekutu AS merasa lebih aman," ungkap pemimpin 48 tahun tersebut seperti dilansir Agence France-Presse
   
Dalam kesempatan itu, Obama juga menegaskan bahwa tujuh agen CIA yang menjadi korban Taliban tersebut akan mendapatkan gelar kehormatan"Bintang akan ditambahkan pada masing-masing nama mereka dan selanjutnya akan kami pajang di Memorial Wall di markas utama CIA," kata ObamaNama tujuh agen CIA itu akan ikut menghiasai Memorial Wall yang sudah bertuliskan sembilan nama agen yang lain.
   
Serangan bom bunuh diri yang menewaskan delapan orang --tujuh agen CIA dan yang satunya si penyerang-- itu diakui sebagai aksi paling mematikanMeski sejak invasi 2001 lalu, tercatat sudah 500 personel militer AS dan pasukan koalisi yang mati, serangan maut menarget CIA itu tetap yang paling mengerikanSelain itu, aksi bom bunuh diri yang dilancarkan seorang mujahidin bernama Samiullah tersebut sekaligus menjadi bukti kedigdayaan Taliban
   
"Serangan bagi CIA tidak akan pernah terlupakan bagi kami yang ada di markas Langley, VirginiaDampaknya akan sangat besar, bukan hanya dari segi kemampuan tapi juga hubungan dengan sesama," urai Jack Rice, mantan pimpinan CIA yang kini bertugas di Afghanistan tersebutMenurut Thomas MSanderson dari Center for Strategic and International Studies, serangan Taliban itu akan mempengaruhi kinerja militer di lapangan.
   
Hingga kemarin, Departemen Pertahanan Afghanistan masih membantah laporan yang menyebut si pelaku bom bunuh diri berseragam militerJubir Departemen Penerangan Zhir Azimi membantah berita tersebutDia menegaskan bahwa tidak seorang serdadu Afghanistan pun yang berada di pangkalan AS untuk misi selain perang tersebutKonon, di pangkalan itulah CIA mengoordinasikan strategi menghadapi Taliban dalam operasi yang dikenal sebagai CIA black ops(hep/ami)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pembaca Berita BBC Mengaku Lesbian


Redaktur : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler