Hal Jensen, pemimpin jemaat Gereja Mormon di Salt Lake City, AS, menilai sosok Gus Dur sebagai orang yang mampu menjembatani dialog antara iman
BACA JUGA: Pembaca Berita BBC Mengaku Lesbian
Seperti dikutip dari harian Deseret News terbitan Utah, kemarin, Hal Jensen mengaku bertemu Gus Dur untuk pertama kalinya di Jakarta, jauh sebelum mantan Ketua PBNU sebelum menjadi Presiden .Menurut Jensen, sebagai seorang Mormon dirinya pernah menolak minum teh yang ditawarkan Gus Dur
BACA JUGA: Dolar dan Euro Dilarang di Korut
Gus Dur, sebut Jensen, ingin lebih tahu tentang kepercayaan kaum Mormon dan bagaimana gereja LDS bekerja melakukan layanan kemanusiaan.Jensen menggambarkan percakapan sederhana di depan sebuah masjid di Jakarta itu ternyata berlanjut menjadi persahabatan, dan hubungan Gus Dur dengan kaum Mormon berkembang hingga ke para pimpinan gereja LDS terutama Presiden Boyd K Packer dari kelompok Kuorum 12.
Persahabatan itu juga menjadi jembatan antara kepercayaan umat Islam dengan kaum Mormon hingga kelompok tersebut memiliki sebuah gereja yang lebih besar di Indonesia, terutama dalam hal layanan kemanusiaan
Karenanya saat menjadi Presiden menggantikan BJ Habibie, Gus Dur mulai meingintensifkan hubungan dengan kaum Mormon
BACA JUGA: Bom Simultan Lukai Gubernur
"Wahid seperti membuat perubahan luar biasa dalam kemampuan kami untuk memiliki hubungan persahabatan sebagai gereja Kristen di Indonesia," ujar Jensen saat ditemui di rumah peristirahatan musim dingin di Deer Valley, Slat Lake City, sesaat setelah meninggalnya Gus Dur.Jensen menambahkan, Gus Dur juga cinta ajaran Mormon"Bahkan dia (Gus Dur) siap dan bersedia membela gerejaDia tak pernah ragu-ragu," tandas JensenSampai-sampai, Jensen maupun Gus Dur saling panggil dengan sebutan 'brother'.
Seperti diketahui, Gus Dur meninggal dunia Kamis (31/12) petang kemarin atau Rabu (30/12) waktu ASSalah satu cucu pendiri NU itu meninggal karena kondisi kesehetanya memburuk akibat komplikasi diabetes dan gagal ginjal.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bom di Peringatan Ashura
Redaktur : Antoni