Cieunteung Terendam Lagi

Sabtu, 07 April 2012 – 09:55 WIB

BALEENDAH-  Hujan deras yang mengguyur wilayah Bandung Raya sejak Senin (2/4) lalu, hingga kini, membuat Kampung Cieunteung yang berlangganan banjir ini, sudah terendam oleh meluapnya sungai Citarum, Kelurahan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jum"at (6/4) pagi.

Warga desa pun sudah mulai terlihat  meninggalkan rumahnya untuk mengungsi ke lokasi yang lebih aman dari genangan air. Karena mereka khawatir banjir akan semakin parah dan melumpuhkan aktivitas warga. Sebab, sejumlah ruas jalan di Baleendah menuju Kota Bandung nyaris putus total, sudah terendam sekitar 30 sentimeter hingga 1 meter.

Hingga kemarin, belum ada tanda-tanda air akan surut karena curah hujan masih sangat tinggi. Sebelumnya, Kampung Cieunteung yang berada tepat di bantaran Sungai Citarum kerap dilanda banjir jika musim hujan tiba. Padahal, pemerintah Kabupaten Bandung telah meresmikan dan sedang proses program pencanangan rehabilitasi Sungai Citarum dengan mengeruk dasar sungai.

Jajang (36) warga Kampung Cienteung RT 2 RW 20 mengatakan, banjir mulai menggenangi rumahnya pada Kamis (5/4), sekitar pukul 19.00 WIB. "Ketinggian banjir di rumah milik warga ada yang mencapai rata-rata 1 sampai 2,5 meter. sebelumnya sejak dua hari lalu banjir hanya 50 sentimeter," katanya saat ditemui di lokasi kejadian.

Jajang menjelaskan, hampir 250 rumah yang terendam banjir di Kampung Cienteung ini. Ada warga sekitar 50 KK yang sudah mengungsi di GOR Kelurahan Baleendah. "Tapi,  ada sebagian juga warga yang masih bertahan karena,  rumahnya mempunyai dua lantai. Sementara itu, untuk keluar masuk kampung, warga secara bergantian menggunakan sebuah perahu kayu berukuran kecil karena wilayah tersebut sudah terendam banjir," terang Jajang.

Dia mengatakan sejauh ini belum ada bantuan dari Pemkab Bandung terhadap warga Cienteung yang menjadi  korban banjir ini.  Dia meminta pemerintah untuk segera melakukan percepatan pengerukan Sungai Citarum. "Saya jelas-jelas menolak relokasi. Kalau relokasi nanti saya mau pindah kemana? Jadi saya mohon pemerintah segera percepat proses pengerukan Sungai Citarum," tandasnya.

Hal yang sam juga terjadi di Kampung Sekeundur, Desa Cangkuang Wetan, Kecamatan Dayehkolot. Air yang berasal dari Sungai Citepus tersebut meluap hingga merendam pemukiman warga. Menurut salah seorang warga Tika Kartika (40) mengatakan, meluapnya air sungai tersebut dikarenakan banyaknya sampah yang menyumbat sungai hingga mengakibatkan banjir ke pemukiman warga.

"Kemarin hujan besar, sampah-sampah dari Kota Bandung terbawa arus sungai dan mampet di sini dan airpun menggenangi rumah kami," ujar Tika.

Tika mengatakan, kampungnya seringkali terendam banjir akibat luapan Sungai Citepus yang lokasinya bersebelahan . "Sudah biasa. Kemarin hujan banjir sampai satu meter lebih," tutur dia.

Hal senada diungkapkan Karman Suparman (50). Dia mengaku setiap kali turun hujan besar, sampah-sampah dari Kota Bandung seringkali memenuhi Sungai Citepus. "Sampah-sampah gabus ini terbawa dari Kota Bandung melalui arus sungai. Ini terjadi lagi soalnya baru hujan besar lagi," ujarnya.

Menurut Karman, setiap kali sampah dari Kota Bandung terbawa arus sungai saat hujan besar, sampah-sampah itu bertahan hingga berhari-hari. "Kalau sudah begini, bisa bertahan berhari-hari. Biasanya pemerintah yang mengangkut sampah ini. Ironis juga, sampahnya dari Kota Bandung dan Kabupaten Bandung hanya dapat dampaknya saja," ujar Karman.(mg8)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Longsor, Tiga Desa di Subang Terisolir


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler