jpnn.com - jpnn.com -Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, pemukiman di bantaran sungai tergenang banjir.
Penyebabnya, luapan sungai di Kelurahan Pejaten Timur, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan dan Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur.
BACA JUGA: Lepas dari Pelukan Ayah, Ibu - Anak Tewas Terseret Arus
Sutopo menjelaskan, luapan sungai itu terjadi karena naiknya debit Sungai Ciliwung di pintu air Depok hingga level Siaga 3 pada Senin (27/2) sore. Berdasarkan data sementara yang dihimpun BPBD DKI Jakarta, terdapat 1.178 rumah tergenang banjir setinggi 10-60 sentimeter.
"Sebanyak 1.178 kepala keluarga atau 3.832 jiwa terdampak langsung luapan Sungai Ciliwung," kata Sutopo, Selasa (28/2).
BACA JUGA: Banjir Setinggi Satu Meter di Pamekasan
Sutopo menyatakan, banjir di Kelurahan Pejaten Timur melanda RW 06, 07, dan 08 sejak Senin pada pukul 19.00 WIB. Ketinggian air 30-70 sentimeter. Imbas peristiwa itu, sebanyak 20 kepala keluarga mengungsi di ruko.
Sementara, banjir di Kelurahan Cawang merendam pemukiman di RW 01, 02, 03, 05, dan 08 sejak Senin pada pukul 19.00 WIB. Sebanyak 1.178 kepala keluarga atau sekitar 3.832 jiwa terdampak langsung banjir setinggi 10-60 sentimeter.
BACA JUGA: Brigadir Periyanson Terjang Banjir Demi Bantu Warga
Meski kondisi banjir, warga di Kelurahan Cawang memilih bertahan di rumahnya. "Tidak mau mengungsi karena beranggapan sudah biasa mengalami banjir," ucap Sutopo. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Banjir Bandang Terjang Kendal, Dua Orang Terseret Arus
Redaktur & Reporter : Gilang Sonar