SURABAYA - Meningkatnya permintaan masyarakat terhadap apartemen di kota besar, memacu PT CIMB Niaga Tbk agresif membidik kredit kepemilikan apartemen (KPA) untuk segmen menengah atas. Pada 2012, perseroan menargetkan komposisi KPA bisa tumbuh menjadi 10 persen dibandingkan tahun lalu.
Executive Vice President CIMB Niaga Laksmi Mutikaningrat mengatakan, saat ini penyaluran kredit properti paling banyak masih untuk jenis rumah dan tanah (landed house). Sedangkan kontribusi untuk apartemen, ruko, dan properti high rise hanya lima persen.
"Sekarang tren permintaan apartemen di kota besar seperti Jakarta dan Surabaya meningkat. Terbatasnya lahan, membuat KPA jadi pilihan," ungkapnya di sela kerja sama pemberian fasilitas KPA dan KPR (kredit kepemilikan rumah) dengan Pakuwon Group kemarin (16/3).
Dia menerangkan, salah satu upaya CIMB Niaga memberikan kemudahan kepada nasabah adalah suku bunga kredit KPA yang tidak dibedakan dengan KPR. Yakni dipatok mulai 7,99 persen. "Kami mengikuti kondisi market. Ada yang ingin fixed setahun atau lima tahun. KPA juga sama. Dulu bunga KPR dan KPA kami bedakan. Karena trennya sekarang beda, jadi bunganya kami samakan," lanjutnya.
Tak hanya membidik pangsa pasar di kota besar, Laksmi menjelaskan pihaknya juga ingin masuk ke pasar daerah yang ke depan makin potensial. Namun, hal ini diproyeksi baru direalisasikan pada kisaran 2013. "Sekarang pembenahan di kota besar dahulu. Seiring selesainya proses penyatuan policy perseroan, kami akan baru kembangkan di daerah," jelasnya.
Di tempat yang sama, Head of Consumer Lending CIMB Niaga Tony Tardjo mengatakan, saat ini pihaknya lebih gencar menyasar pangsa menengah ke atas, dengan rerata kredit properti di angka Rp 500 juta hingga Rp 600 juta.
"Namun tidak menutup kemungkinan pangsa middle, misal kredit Rp 200 jutaan kami biayai. Kami cenderung selektif," jelasnya. Pembiayaan properti CIMB Niaga masih didominasi landed house, khususnya untuk rumah-rumah second hand.
Hingga akhir 2011, CIMB Niaga menyalurkan kredit properti mencapai Rp 17,83 triliun. Tahun ini pertumbuhan kredit properti ditarget mencapai Rp 8 triliun. Dari jumlah tersebut, diharapkan Jatim berkontribusi sekitar 20 persen terhadap penyaluran kredit properti secara nasional. Sementara untuk total kredit CIMB Niaga sepanjang 2011 mencapai Rp 127 triliun. Pada 2012 ditargetkan ada pertumbuhan 20-25 persen. (gal)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anak Usaha Pertamina Segera IPO
Redaktur : Tim Redaksi