PALEMBANG - Diduga karena cintanya ditolak, Nurul Islamiati (20) mahasiswi Universitas Indo Global Mandiri (IGM) Palembang, FKIP jurusan Bahasa Inggris semester dua, harus tewas di tangan tetangganya sendiri, Minggu (29/5) sekitar pukul 09.30 WIBKorban ditemukan bersimbah darah dengan posisi terlentang di lantai dua rumah M Erlangga alias Angga (16), Jl Ratu Sianom, Lr H Umar, No 689, RT 19/04, Kelurahan 1 Ilir, Kecamatan IT II Palembang
BACA JUGA: Ajak Polisi Judi Biliar, 3 Pemuda Dibekuk
Leher anak bungsu dari dua saudara ini nyaris putus, pisau dapur masih menempel di leher korban
BACA JUGA: Perampok Rampas Honda CRV di Tol Jagorawi
Dan pernah menyatakan cinta kepada korban namun sempat ditolak.Tersangka yang merupakan siswa kelas dua, SMA Negeri 7 Palembang ini juga sempat beralibi kalau rumahnya tersebut dirampok orang dan berusaha kabur
BACA JUGA: Dihipnotis, Uang Rp34 Juta Amblas
Saat diamankan tersangka yang masih terlihat shok tidak ingin memberikan keterangan lebih banyak kepada polisiNamun hingga sore kemarin penyidik sudah menetapkan Angga sebagai pelaku pembunuhan sadis iniGuna penyelidikan lebih lanjut, polisi juga melakukan pra rekontruksi kemarin sekitar pukul 16.00 WIB langsung di tempat kejadian perkara (TKP).Kejadian yang menggegerkan warga di sekitar lokasi kejadian ini, bermula saat korban dihubungi oleh tersangkaIsi pesan yang dikirim oleh tersangka berbunyi “Mbak datang ke rumah sekarang karena mama ada urusan penting”Setelah menerima pesan singkat tersebut, korban datang ke TKP dan sempat pamitan dengan Eni Miranti (45), ibunyaMemang tersangka memiliki counter handphone (Hp) di depan rumahnyaSebelum dipaksa masuk dan diajak ke lantai dua, korban sempat mengobrol di etalase kounter Hp tersangka yang diberi nama Angga Cell itu.
Namun sekitar 30 menit, korban yang tak pulang-pulangKarena cemas, ibu korban mendatangi rumah Angga yang hanya berjarak 10 meter dari rumahnyaEni sempat melihat Angga berlari dari dalam rumah sambil berteriak malingWarga yang mendengar teriakan ini langsung mendatangi TKP dan menemukan korban sudah tewas bersimbah darah dengan kondisi leher nyaris putus dengan pisau dapur yang masih menempelSaat ditemukan posisi korban terlentang di dekat kursi sofa lantai dua.
Aparat Polsekta IT II dan Unit Identifikasi Polresta Palembang langsung melakukan olah TKPTampak juga di TKP, Kapolsekta IT II Kompol M Nuzuar SH, Kasat Reskrim Polresta Palembang Kompol Frido Situmorang SIk dan Kanit Pidum Polresta Palembang AKP Antoni Adhi SH MHHasil identifikasi sementara, korban mengalami luka dibagian dahi karena pukulan kayu sento
Gigi bagian depan patah dan pipi kanan ditemukan bekas sayatan pisau sepanjang 5 cmDiduga korban tewas terlebih dahulu setelah dipukul dengan kayu secara berulang kaliTersangka kemudian mengambil pisau dapur dari kamar mandi dan menggorok leher korban hingga nyaris putus.
Tersangka kemudian mandi lalu mencuci pakaian dalam, celana pendek dan celana dalam miliknyaKemudian barang bukti yang masih ditemukan bercak darah tersebut dibuang tersangka ke semak-semak samping rumahnyaTersangka pura-pura berteriak ada pencuri di rumahnya sambil menunjukan bekas luka di jari tangannya kepada warga.
Memang diketahui saat kejadian, tersangka sendiri di rumahnyaSedangkan orang tuanya Herivai (39), yang merupakan karyawan salah satu bank swasta di Palembang sedang pergi kondangan bersama keluarga lainnyaInilah bukti yang menguatkan kalau tersangka adalah pelaku tunggalUntuk kepentingan penyelidikan, aparat Polsekta IT II langsung membawa korban ke RSMH Palembang untuk divisum.
Parlina (22), pembantu rumah tangga (PRT) korban mengaku melihat korban keluar dari rumah setelah pamit dengan ibunya“Dio ngomong ndak beli pulsa, terus sempat pamit dengan ibuknyoAku idak tahu kejadiannyo kareno pas dio (korban) keluar, aku lagi giling bumbu PakWongnyo baik, jarang keluar rumah seringlah di rumahAku sudah limo tahun begawe di rumahnyo,” terangnya.
Usai dimintai keterangan oleh tim penyidik Polsekta IT II, Haryono (47), bapak korban berharap polisi bisa memproses tersangka Angga sesuai hukumHaryono mengaku saat kejadian sedang tidak berada di rumah“Tapi istri saya yang tahu persis kejadiannyaKatanya anak saya sempat dihubungi oleh AnggaDan istri saya sempat lihat Angga keluar dari rumahnya,” ujar PNS di Pemkab Ogan Ilir (OI) ini.
Eni Miranti, usai kejadian langsung melaporkan kejadian ini ke Mapolsek IT IIEni beberapa kali mendapat pirasat dengan korbanBeberapa hari ini, korban terlihat manja dengan ibunya yang dulunya berprofesi sebagai guru iniKorban sempat meminta untuk menemaninya ke rumah AnggaMenurut Eni, korban juga sempat dua kali mengganti baju yang ia pakai.
Suryadi (23), pacar korban, warga Jl DI Panjaitan, Plaju, kemarin pagi saat bangun tidur mengaku masih sempat menghubungi korbanSelama tiga tahun menjalin hubungan dengan korban, Suryadi mengatakan kalau korban sering curhat dengannyaKorban mengatakan kalau Angga memang pernah menaruh perhatian dengannya.
"Malam Minggu tadi (kemarin) aku masih sempat ngapel dio (korban) KakIdak ado pirasat nianKarena pagi pas bangun tiduk aku jugo masih nelepon dioTapi tahu-tahu sudah ditelepon kalau ado kejadian ini," ujar mahasiswa Universitas Tridinanti Palembang ini.
Pegawai PDAM Tirta Musi Palembang ini juga mengaku belum pernah bertemu dengan Angga"Yo Kak belum pernah ketemu aku dengan AnggaTapi yang aku tahu, Nurul pernah ngisi pulsa, mungkin pas itulah, apolagi rumah Angga deket nian dengan rumah dio," cetus Suryadi yang ditemui di Mapolsek IT II kemarin.
Apapun yang terjadi dengan kekasihnya itu, Suryadi berharap polisi bisa memberikan hukuman yang setimpal kepada Angga sesuai dengan apa yang diperbuat“Idak nyangko kalau bakal kejadian sepertiKami minta pelakunyo biso dihukum sesuai dengan apa yang diperbuatItu bae Pak,” ujar Suryadi.
Kapolresta Palembang Kombes Pol Agus Sulistiyono MSi melalui Kapolsekta IT II Kompol M Nuzuar SH didampingi kanit reskrim Iptu Hanys Subandrio mengatakan hingga saat ini pihaknya masih terus mendalami kasus tersebut“Awalnya Angga mengaku ia dirampok dan menunjukkan luka di jari tangannyaUsai kejadian memang ada kejanggalan, karena Angga telah mencuci pakaian yang ia kenakan saat ituKorban ditemukan di ruangan keluarga di lantai duaDan saat kejadian Angga sendiri di rumah, keluarganya sedang pergi kondangan,” terang Nuzuar.
Ditanya apakah korban juga diperkosa sebelum dibunuh" Nuzuar menegaskan penyelidikan belum bisa mengarah kesana“Yang jelas yang kita amankan saat ini adalah yang patut kita duga pelakunyaKita belum bisa mengarah apakah korban diperkosa atau tidakNamun untuk sementara ini motif yang kita ketetahui adalah diduga karena cinta ditolakAwalnya memang korban sempat ditelepon oleh AnggaYang isi telepon tersebut agar korban menemui Angga, korban sempat pamit dengan ibunya.
Di TKP, hanya ada korban dan AnggaDan Angga belum bisa dikatakan pelakunya sampai saat iniSambil kita menunggu hasil visum dan hasil pra rekontruksi langsung di rumah Angga,” beber Nuzuar lagi.
Selain mengamankan tersangka Angga, polisi juga menyita barang bukti (BB) berupa satu bilah pisau dapur, kayu sento berukuran satu meter, baju kaso, celana dalam milik AnggaSelain itu juga patahan kuku tersangkaEmpat buah gigi korban, asbak rokok dan sample darah korban
Informasi dihimpun, tersangka Angga mengaku seluruh perbuatannyaKepada penyidik, tersangka khilaf dan memang awalnya senang dengan korbanNamun saying korban telah memiliki pacar, terlebih usia korban yang lebih tua darinyaDiakui tersangka lagi, korban juga menganggap tersangka Angga sebagai saudara sendiri dan sering dipanggil adekRencananya korban akan dimakamkan hari ini sekitar pukul 10.00 WIB.(mg10)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Kapok Mencuri Walau 4 Kali Masuk Bui
Redaktur : Tim Redaksi