jpnn.com, BANDUNG - Seorang siswi salah satu SMK di Bandung, Jawa Barat, menjadi korban penganiayaan oleh pemuda berinisial RG (22). ZPD (16), ditikam menggunakan pisau dapur di dekat lingkungan sekolahnya.
Kapolsek Sumur Bandung Kompol Ari mengatakan, aksi penganiayaan tersebut terjadi ketika korban berada di dekat sekolahnya, Jalan Wastukancana, Kota Bandung, Selasa (10/9) pagi sekira pukul 07.30 WIB, saat korban mengerjakan kebutuhan tugas sekolahnya.
BACA JUGA: Banyak Penganiayaan Lansia, Panti Jompo Kini Dipasangi CCTV
"Korban bersama satu orang temannya sedang memfotokopi pelajaran bahasa Inggris yang ditugaskan oleh gurunya," kata Ari.
Ketika korban sedang di tempat fotokopi, pelaku tiba-tiba mendekati korban lalu menusukkan pisau dapur ke rusuk bagian kanan korban.
BACA JUGA: Kronologi Penganiayaan Pontianak : Siswi SMP Diseret dan Dibenturkan di Aspal
Setelah adanya laporan atas kejadian itu, kata dia, tim reserse kriminal langsung mendatangi lokasi dan meringkus pelaku yang ternyata masih berada tak jauh dari lokasi. Berdasarkan pengakuan, pelaku berprofesi sebagai barista di sebuah kedai kopi di Kota Bandung.
Menurutnya, pelaku diduga telah merencanakan aksinya kepada korban sejak tiga hari sebelum peristiwa dengan mengawasi korban ketika berada di sekolahnya.
Ari menerangkan, pelaku telah lama mengenal korban lewat media sosial. Pelaku juga menurutnya kerap memantau lokasi korban lewat unggahan media sosialnya.
Namun cintanya ditolak karena korban diketahui sudah memiliki kekasih. Kemudian timbul niat dari pelaku untuk menyakiti korban.
"Motifnya pelaku mengejar terus korban, kenalnya sudah lama dari korban SMP informasi penyidik sampai terus dipantau lewat IG dan ternyata cintanya ditolak. Akhirnya kejadiannya seperti ini," kata dia.
Sementara itu, RG mengaku sempat bertemu dengan korban di Jalan Braga, jauh sebelum aksi keji tersebut dilakukan. Saat itu, RG berbincang dengan korban dalam rangka mendekati korban.
"Setelah itu (bertemu) saya ngobrol lama (dengan korban), terus dia pulang, setelah itu saya kirim pesan ke dia tapi tidak direspons," kata RG. (ant/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti