Cinta Ditolak Wanita Cantik Ini Dibunuh, Diperkosa, Lalu Dikubur Seadanya

Sabtu, 25 April 2015 – 21:07 WIB

jpnn.com - SELATPANJANG Apa saja dilakukan untuk mendapatkan cinta orang yang disukai. Namun tidak sedikit yang mengambil jalan pintas. Hal itu juga yang dilakukan Ilham bin Damhikal (17) warga Desa Bantar Kecamatan Rangsang Barat. Merasa sakit hati karena cintanya ditolak, akhirnya pemuda yang bekerja sebagai buruh itu akhirnya malah membunuh, lalu memperkosa dan akhirnya mengubur wanita yang dicintainya itu seadanya. 

Pekerjaannya hanya seorang buruh di gudang salai kelapa di Desa Lemang Kecamatan Rangsang Barat. Namun hal itu tidak menyurutkan niatnya untuk mengungkapkan rasa kepada wanita yang disukainya setelah beberapa kali dilihatnya.

BACA JUGA: Xeon vs Jupiter, Satu Tewas, Bapak-Anak Terluka

Dia mengaku baru mengenal korban lebih kurang lima hari. Dia memiliki perasaan setelah melihat korban. Korban adalah Romlah (25) seorang janda yang belum memiliki anak dan tinggal bersama orang tuanya di jalan Pelabuhan Peranggas Desa Lemang Kecamatan Rangsang Barat, Kepulauan Meranti.

Setelah mengenalnya kemudian pelaku menyatakan perasaannya. Namun korban hanya memberikan harapan kepada tersangka tanpa ada jawaban pasti.

BACA JUGA: Asyik Mandi Diintip dan Difoto, Gadis Cantik Polisikan Tetangga

"Saya suka kepadanya. Tapi cinta saya digantung," katanya Ilham, Jumat (24/4) kemarin saat menjalani pemeriksaan di Mapolres Kepulauan Meranti bersama rekannya Azwandi bin Samsudin warga Desa Kayu Ara, Kecamatan Rangsang Pesisir yang ternyata sudah berumur 18 tahun lebih 9 bulan itu.

Namun pada Minggu malam (19/4) saat sama-sama menyaksikan penutupan MTQ di Desa Lemang, tersangka kembali menyatakan cintanya kepada korban. Namun korban tetap belum memberikan jawaban pasti. Tapi korban tetap memberikan harapan.

BACA JUGA: Pemkab Salurkan 8,2 Ton Beras untuk Korban Banjir Tripa

Karena perasaan yang dipendam sudah memuncak. Bukan keinginan cinta saja yang diharapkan, tapi keinginan memiliki korban yang besar sehingga timbul niat jahat karena sakit hati.

Malam itu juga tersangka berusaha mengajak korban kedalam semak-semak hutan bakau Dekat gudang salai kelapa tempat tersangka bekerja sebagai buruh. Karena korban menolak, akhirnya tersangka berusaha memaksanya. 

Namun karena adanya perlawanan, akhirnya tersangka mengambil jalan pintas dengan memukul dan mengikat korban dengan tali.

Karena korban terus melawan, akhirnya tanpa sadar tersangka terus berusaha menenangkan korban dengan pemukul hingga akhirnya membunuh korban.

"Jadi saya berniat memperkosanya saja. Tapi karena melawan akhirnya dia (korban) saya diamkan dengan mengikat dan memukulnya sampai akhirnya diam (meninggal)," sebut Ilham.

Ternyata aksinya itu diketahui oleh Azwandi bin Samsudin (18) warga Desa Kayu Ara, Kecamatan Rangsang Pesisir yang mengendap-endap mengintip. Ilham yang terkejut karena ada yang mengetahui aksinya malah mengajak Azwandi untuk bersama-sama memperkosa wanita yang sudah tidak bernyawa lagi tersebut.

"Saya juga tak begitu kenal dengan dia (Azwandi). Karena ketahuan, saya ajak saja sekalian supaya dia tidak melapor," cerita Ilham.

Setelah hasrat nya berhasil dilampiaskan akhirnya mereka mengubur korban didalam lubang yang tidak begitu dalam. Bahkan kondisi korban saat dikuburkan terlungkup. Hingga satu kakinya masih menyembul keluar.

Kedua tersangka langsung berpisah pada malam itu. Azwandi kembali ke rumahnya di Desa Kayu Ara, sementara Ilham kembali gudang salai kelapa tersebut.

Ada perasaan cemas menyelimuti Ilham. Bahkan dirinya terus mengecek kuburan korban. Saat ditemukan polisi dan warga dirinya ikut menyaksikan proses penggalian korban dari dalam tanah. 

"Saat itu, rasa cemas dan takut menyelimuti saya," akunya saat melihat proses penggalian jasad korban.

Setelah proses penggalian yang dilakukan, Selasa petang (21/4) pihak kepolisian mulai mencari para pelaku. Ilham mengaku dengan perasaan cemas hanya bersembunyi digudang salai kelapa itu saja. Hingga akhirnya dia ditangkap pada Selasa (22/4).

Setelah ditangkap dia yang tak bisa menyembunyikan identitas Azwandi akhirnya pada pukul 13.00 wib dilakukan penangkapan lagi. Saat itu Azwandi sedang berada dirumahnya.

Namun Azwandi tidak mengaku bahwa dirinya ikut memperkosa. Dia mengaku hanya membantu memegang kaki dan mengukur korban setelah meninggal.

"Saya tidak ikut memperkosa," sebutnya berkeras.

Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Zahwani Pandra Arsyad SH MSi melalui Kasat Reskrim, AKP Antoni L Gaol masih terus melakukan pemeriksaan terhadap kedua tersangka tersebut. Termasuk memastikan keterlibatan Azwandi saat memperkosa korban.

"Keterangan Ilham temannya ikut memperkosa. Namun keterangan Azwandi dirinya tidak ikut memperkosa. Makanya saat ini kami masih melakukan pemeriksaan intensif," kata AKP Antoni.

Kasat Reskrim Polres Kepulauan Meranti, itu menegaskan bahwa kepada Ilham yang menjadi tersangka utama dikenakan pasal 340 tentang pembunuhan, 338 tentang pemerkosaan dan 290 melakukan Cabul terhadap orang tak berdaya. "Sementara kepada Azwandi selain ketiga pasal tadi kita juntokan juga pasal 55 yang turut serta membantu," tegasnya Jumat (24/4). (amy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tujuh Kecamatan di Banten Terendam Banjir


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler