Cinta Terlarang Siswi dan Guru, Sudah Bercinta Sejak SMP

Selasa, 27 Januari 2015 – 18:51 WIB
Cinta Terlarang Siswi dan Guru, Sudah Bercinta Sejak SMP. Ilustrasi

jpnn.com - SURABAYA - Kasubaghumas Polres Pelabuhan Tanjung Perak AKP Lily Djafar mengatakan Budiono, orang tua siswi berinisial NFI sempat dipanggil ke Mapolsek Kenjeran, Surabaya, Jawa Timur. Pemanggilan ini terkait dengan terpergoknya NFI dengan Subhan, 35, warga Menganti, Gresik.

NFI dan Subhan kedapatan di dalam mobil. Keduanya diduga bercinta dan kepergok oleh Rukiyah yang merupakan isteri Subhan. Cinta terlarang yang tumbuh antara keduanya ketahuan setelah Rukiyah curiga.

BACA JUGA: Ini Kata-kata Terakhir Honorer Cantik Disdik Kepada Sang Kakek

Berdasar data yang dihimpun di kepolisian, kasus pencabulan tersebut berawal saat Subhan mengajak NFI jalan-jalan ke kawasan Pantai Kenjeran pada Minggu siang lalu (25/1). Mereka naik mobil Suzuki Ertiga warna putih milik Subhan.

Karena curiga pada ulah suaminya, Rukiyah memutuskan untuk membuntuti mobil suaminya itu dengan motor yang dikendarai sendirian dari Menganti. Ternyata, kecurigaan Rukiyah terbukti. Dia mendapati bahwa sang suami masuk ke kawasan Pantai Kenjeran bersama NFI sekitar pukul 14.00.

BACA JUGA: Sedih...Suamiku Tega Membakar Anakku

Saat diproses, Budiono dipanggil oleh polisi. Di Mapolsek, Budiono mendapat pengakuan dari putrinya yang masih duduk di kelas XI SMA tersebut bahwa dirinya sudah beberapa kali menjalin hubungan layaknya suami istri dengan Subhan.

Hubungan itu terjadi sejak mereka masih satu sekolah di sebuah SMP swasta di Menganti. Saat itu, Subhan adalah mantan kepala sekolah di SMP tersebut.

BACA JUGA: Mahasiswa Teriak Copot Menkopolhukam Tedjo

“Dari pengakuan anaknya, orang tua NFI melaporkan Subhan dengan tuduhan pencabulan anak di bawah umur,” ungkap Lily.

Pria yang juga guru tersebut lantas menjalani pemeriksaan oleh penyidik hingga Minggu pukul 23.35. Sekitar pukul 01.30, Subhan mengaku mengantuk berat dan meminta izin istirahat kepada penyidik.

“Karena belum terbit SPP (surat perintah penahanan, Red), penyidik menyuruhnya istirahat di ruang penyidik,” imbuhnya

Sekitar pukul 04.30, petugas jaga malam yang melakukan patroli mendapati Subhan telah tewas gantung diri dengan seutas tali tampar yang terikat di plafon ruang PPA.

“Kemudian, jenazahnya langsung dibawa ke RSUD dr Sutomo untuk divisum. Berdasar hasil visum, korban dipastikan tewas karena gantung diri,” katanya.  (yua/jay/awa/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... WNI Pengganti Anjing Pelacak Tertembak Mati, Ini Sikap Polisi Malaysia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler