jpnn.com, JAKARTA - Kelompok mahasiswa dari Cipayung Plus menggelar silaturahmi kebangsaan dengan Persatuan Umat Buddha Indonesia (PERMABUDHI), Sabtu (27/1).
Dalam kesempatan itu, mereka sepakat untuk menyatakan sikap terkait Pemilu 2024. Menurut Cipayung Plus dan PERMABUDHI, Pemilu harus menjadi ruang pertarungan politik gagasan.
BACA JUGA: Australia vs Indonesia 16 Besar Piala Asia 2023, Lupakan Dulu Panasnya Pemilu
"Yakni dengan cara menguatkan komitmen kebangsaan dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia," kata Ketua Umum PERMABUDHI Prof. Dr. Philip K.Widjaja kepada wartawan, di Jakarta.
Pemilu, kata dia juga diharapkan menjadi momentum untuk melahirkan estafet kepemimpinan nasional. Ini demi kepentingan bangsa. "Tujuannya untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi oleh rakyat Indonesia," ujarnya.
BACA JUGA: Cooling System Pemilu, Kapolres Inhil Ziarah dan Temui Tokoh Masyarakat di Kuindra
PERMABUDHI dan Cipayung Plus pun sepakat untuk menolak segala bentuk money politic atau politik uang, di Pemilu. Serta mengecam maupun menolak kampanye hitam atau black campaign.
"Juga menolak isu-isu SARA, hoax dan politik identitas yang bisa mereduksi kualitas demokrasi dan kehidupan berbangsa dan bernegara," tandas Philip.
BACA JUGA: Luncurkan Aplikasi Warga Jaga Suara, Eep Ajak Masyarakat Ikut Kawal Pemilu
Pihaknya juga mendorong netralitas TNI-Polri dan aparatus negara lainnya pada pesta demokrasi lima tahunan. Ini demi menjaga stabilitas politik ketika Pemilu.
PERMABUDHI dan Cipayung Plus turut mendorong komitmen para calon presiden dan wakil presiden serta partai politik, untuk memposisikan kaum muda bukan hanya sebagai obyek tetapi subyek politik.
"Dengan cara membuka ruang seluas-luasnya di dalam ruang kekuasaan jika memenangkan pertarungan Pemilu 2024," ucapnya.
Lebih lanjut, pihaknya pun mengajak seluruh umat Buddha Indonesia untuk berpartisipasi menggunakan hak politiknya di Pemilu.
"Kami juga mengajak seluruh umat Buddha Indonesia untuk selalu menjaga perdamaian, persatuan dan kesatuan bangsa, dengan selalu mengamalkan nilai-nilai Pancasila Buddhis sebagai dasar moral dan etika umat Buddha," jelas Philip.
Dari Cipayung Plus sendiri, pernyataan sikap ini turut dinyatakan atau diketahui oleh Ketua Umum DPP IMM Abd. Musawir Yahya, Ketua Umum PP GMKI Jefri Gultom, dan Ketua Umum PB PMII M. Abdullah Syukri.
Lalu, Ketua Umum EN LMND Muhammad Asrul, Ketua Umum PP KAMMI Zaky Ahmad Rivai, Ketua Presidium PP PMKRI Tri Natalia Urada, Ketua Umum PP HIKMAHBUDHI Wiryawan, serta Ketua Umum PP KMHDI I Wayan Darmawan. (dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif