Luncurkan Aplikasi Warga Jaga Suara, Eep Ajak Masyarakat Ikut Kawal Pemilu

Jumat, 26 Januari 2024 – 20:06 WIB
Diskusi Ngobrolin People Power 14 Februari 2024 Bersama Masyarakat Jurdil di TPS yang diselenggarakan Santri Spartan di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (26/1). Foto: Santri Spartan

jpnn.com, JAKARTA - Pendiri sekaligus pemimpin di PolMark Research Centre Eep Saefulloh Fatah memperkenalkan aplikasi warga jaga suara untuk mencegah potensi terjadinya kecurangan saat hari pencoblosan 14 Februari 2024 mendatang.

Eep mengaku dirinya menerima ajakan dari sejumlah pihak hal apa yang bisa dikerjakan secara konkrit oleh setiap orang menyambut 14 Februari.

BACA JUGA: Diskusi Santri Spartan, Kang Eep Sebut Jokowi Sedang Menantang Orang Waras

"14 Februari bisa disebut hari sakral yang kita sebut perlawanan 14 Februari. Saat ini bisa masuk ke Google Playstore. Masuk ke aplikasi warga jaga suara," ajak Eep saat berbicara di Ngobrolin People Power 14 Februari 2024 Bersama Masyarakat Jurdil di TPS yang diselenggarakan Santri Spartan di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (26/1).

Aplikasi ini kata Eep bisa dipergunakan siapapun untuk 4 hal. Pertama, untuk melaporkan potensi pelanggaran. Misalnya ada yang membagi-bagikan bansos dan ada stiker paslon. Ini bisa dilaporkan.

BACA JUGA: PBHI Sebut Jokowi Konsisten Lakukan Kecurangan Pemilu untuk Gibran

"Kami tidak jadi partai atau tim pemenangan. Tapi laporan yang masuk kami koneksikan dan lapor ke tim pemenangan termasuk yang dilaporkan berpotensi melanggar," kata Eep.

Dia menyebut tidak semua warga tahu akan aturan untuk itu warga dipersilakan untuk melaporkan di aplikasi karena semua laporan akan difilter dan dikalibrasi. "Prinsipnya ini kerja warga. Bukan keberpihakan," ucapnya.

BACA JUGA: Antisipasi Kecurangan, Wakapolres Rohul Kawal Pengepakan Surat Suara Pemilu

Kedua, Eep mengatakan momen saat hari H pencoblosan menyangkut C1 plano karena bagian penting pengitungan suara. "C1 plano yang akan ditulisi pertama terkait pilpres. Warga yang di TPS kami anjurkan foto dan kirim C1 plano ke kami," lanjut Eep.

Dia mengatakan aplikasi ini tidak menggunakan foto C1 plano KPU. Namun aplikasi ini akan menjadi alat hitung cepat berbasis warga.

Hal ketiga di aplikasi ini meski inisiatifnya tidak wajib yakni mengisi formulir penghitungan suara pilpres di TPS. Ini tidak wajib, tetapi akan membantu.

Keempat, Eep mengajak warga yang peduli dan ingin menggunakan aplikasi ini agar memasukkan data diri agar tercatat sebagai relawan warga jaga suara. Dia meminta warga untuk memoto jari yang sudah mencoblos di aplikasi. Dia menambahkan foto relawan yang memilih golput pun bisa jadi sukarelawan. Dengan memoto salam Pancasila, yakni salam 5 jari.

"Ini aplikasi sederhana supaya bisa dipergunakan," pungkas Eep. (tan/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dukung Ganjar-Mahfud, Puluhan Advokat di Kalbar Siap Lawan Kecurangan


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler