Cipete Creative District Ajang Kolaborasi Insan Kreatif dengan Pelaku Bisnis

Sabtu, 10 Agustus 2024 – 21:56 WIB
Cipete Creative District sukses menjadi ajang kolaborasi para insan kreatif dengan pelaku bisnis yang ada di kawasan Cipete, Jakarta Selatan. Foto: Supplied for JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Para pelaku bisnis dan komunitas di Cipete sukses menghadirkan 'Cipete Creative District' di tujuh tempat di Cipete, Jakarta Selatan, Sabtu (10/8).

Berbagai kegiatan menarik kolaborasi insan kreatif dengan pelaku usaha digelar di tujuh tempat. Antara lain, diskusi seputar polemik di dunia kerja.

BACA JUGA: Penopang Ekonomi, Pelaku Bisnis Kuliner Perlu Dukungan 

Diskusi mengangkat tema 'Manager VS' dilaksanakan panitia bersama Minutes of Manager di Abuba Steak dan Dua Coffee.

Pembicara yang hadir yakni, Andanu Prasetyo dari MAKA Group, Maghfiro Ridho dari Ideafest, Stephanie Regina dari Haloka Group, Iqbal Hariadi dari Kitabisa.com.

BACA JUGA: Persaingan Makin Ketat, Pelaku Bisnis Kuliner Dituntut Konsisten  

Kemudian, Tiffany Adriani dari Monroe Consulting Indonesia serta Mikhael Yulius Cobis dari LSPR.

Kegiatan lain ada 'MoM Pop Cult' mengulas ide dan masa depan industri kreatif.

BACA JUGA: Dirut Pertamina Geothermal Energy Raih Penghargaan di ISRA 2024

Sesi ini diisi Ferry Dermawan dari Joyland Festival, Basboi dan Ezra Mandira sebagai musisi, Auora Lovenson Chandra dari Base Entertainment dan Novi Hanabi dari Jakarta Film Week.

Kemudian, ada 'Managers Pitch' yang menjadi media sharing terkait sudut pandang manajer dari berbagai sektor bisnis.

Minutes of Manager juga menggelar small group sessions yang tidak bisa dilewatkan.

Mulai dari 'MoMning Coffee' bersama Ryan Wibawa, 'MoM Baca' bersama Binatang Press dan 'DisDuck' yang diisi oleh berbagai speakers MoM.

Selanjutnya, ada SUPREMACY yang merupakan sebuah distrik seni di Twin House yang dikurasi langsung seniman Budi Cole.

Ada juga pertunjukan live mural dari muralis Arnis Muhammad serta framing point exhibition dari Harish Azka dan ADD17.

Pengunjung juga bisa ikut merasakan art workshop yang diselenggarakan oleh Grafis Huru Hara dan Selarasa.

Keseruan lain berlangsung di Pasarin dan Raw Club, creative market dan denim market &
exhibition yang diselenggarakan di Urban Forest dan Kopi Tenong.

Pasarin adalah spot khusus bagi pelaku bisnis kreatif untuk menjual barang-barang unik dan otentik hasil kolaborasi dengan Jejouw serta dikurasi oleh Pasarin dan Studio 54.

Sedangkan bagi pencinta Denim bisa memuaskan hasratnya dengan datang ke Raw Club yang merupakan tempat berkumpulnya para denimhead.

Bilal Indrajaya, Perunggu, The Panturas, Graf, Crayola Eyes, Bhanu Marais, Racun Kota, Rrag,
Vikri and The Magic Friend dan The Cottons juga menghibur pengunjung dengan lantunan musik dan lagu hitsnya di Stuja Coffee dan Urban Forest.

Cipete Creative District merupakan inisiasi dari beberapa pelaku industri kreatif Cipete.

Salah satunya, Ahmad Romero Comacho atau akrab disapa Popo yang melihat bahwa Cipete sebagai tempat yang mewadahi ekosistem kreatif saat ini sedang melimpah ruah dengan segala macam kegiatan kreatif di semua bidang.

Hal tersebut kemudian diangkat melalui media Cipete Creative District.

"Tujuan media Cipete Creative District orang-orang melihat Cipete dari sisi kreatif. Explore vibe Cipete sebagai melting pot, ini semua satu kesatuan. Gue pengin banget mengajak audience melihat Cipete dengan kacamata yang berbeda,” ujar Popo, Sabtu (10/8).

Sementara itu Toko Kopi Tuku, Andanu Prasetyo (Tyo) melihat Cipete sebagai tempat kolaborasi yang penuh dengan ide segar.

Karena itu, pria yang pertama kali membuka kedai kopinya di Cipete itu berharap setiap orang bisa berpikir inovatif.

“Berawal dari teman-teman Pasar Kopi di Cipete berujung dengan kolaborasi dengan teman-teman ekonomi kreatif yang lain. Saya yakin sebuah niat baik akan menghasilkan hal baik juga. Orang baik akan bertemu orang baik juga," katanya.

Dia berharap ekosistem yang baik di Cipete Creative District memberikan trigger yang baik bagi daerah lain untuk mengangkat bisnis lokal terus berkembang.

"Mari berbagi peran dan risiko dalam membangun hal baik yang akan dinikmati bersama ke depannya,” kata Tyo.

Cipete Creative District merupakan platform besar yang bertujuan memperlihatkan kolaborasi antarkomunitas kreatif dan pelaku bisnis yang ada di Cipete.

Setiap interaksi dan hubungan hangat yang terjalin menambah nilai bagi wilayah Cipete. (gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Setahun Berdiri, BERANI Laundry Support System Sukses Cetak Puluhan Wirausahawan Baru


Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler