jpnn.com, JAKARTA - Wilayah Kelurahan Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur terkenal dengan daerah yang kerap dilanda banjir karena berdampingan dengan Kali Sunter.
Saat Pintu Air Hulu Kali Sunter sudah berstatus siaga 1, warga Cipinang Melayu serasa sudah tahu bahwa tak lama lagi banjir akan melanda rumah mereka.
BACA JUGA: Selamat Pagi, Ada 10 Ruas Jalan di Jakarta Tergenang Banjir
Kini, harapan menjadi wilayah bebas banjir tampaknya telah terwujud.
Pada Minggu (4/10) malam, BPBD DKI Jakarta menginformasikan bahwa Pintu Air Hulu Kali Sunter berstatus siaga 1.
Seperti biasa, warga pun sudah mulai mengevakuasi barang berharga guna bersiap akan dilanda banjir.
Namun, dugaan itupun salah. Pada Senin (5/10), banjir ternyata tidak melanda wilayah Cipinang Melayu. Derasnya aliran Kali Sunter kali ini tidak meluber selimuti rumah warga.
Lantas, mengapa Cipinang Melayu kini tidak lagi dilanda banjir ?
Padahal, menurut Lurah Cipinang Melayu Agus Sulaeman, saat Pintu Air Hulu Kali Sunter siaga 1, biasanya banjir akan melanda wilayah RW 03 dan 04.
"Pintu Air Pos Sunter Hulu pada tanggal 4 Oktober 2020 pukul 22.00 WIB sempat mencapai 300 cm atau Siaga 1. Yang biasanya pemukiman RW 03 dan 04 siaga dua sudah banjir," kata Agus kepada JPNN.com, Senin.
Namun, berkat adanya sodetan yang mengalirkan air Kali Sunter ke Waduk Pondok Ranggon dan Waduk TIU Cipayung, air pun berhasil ditampung dan tidak melibas kawasan Cipinang Melayu.
"Alhamdulillah sekarang tidak banjir karena air dari hulu sudah ditahan atau tampung dahulu melalui sodetan ke Waduk Pondok Ranggon dan Waduk TIU Cipayung," ujar Agus.
"Beda dengan sebelumnya yang meski hanya diguyur hujan lokal ketinggian banjir yang merendam permukiman di kedua RW itu bisa lebih dari satu meter," lanjut Agus.
Saat ini Pemprov DKI tengah membangun Waduk Pilar Jati yang diharapkan dapat mengatasi banjir di wilayah Cipinang Melayu lainnya. (mcr1/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Dean Pahrevi