TANGERANG--Kompetisi basket pelajar terbesar di Indonesia, Honda Development Basketball League (DBL) 2010, kemarin (23/1) menghebohkan kota TangerangLebih dari 2.000 penonton bergantian memadat GOR Dimyati, menyaksikan empat laga perdana di Provinsi Banten tersebut
BACA JUGA: Mourinho Menanti Kado Ultah
Meski kualitas dan kapasitas gedung paspasan, namun itu tidak menghalangi semangat peserta dan penonton untuk memeriahkan kompetisi yang diikuti total 32 tim tersebut.Tidak sedikit penonton yang datang secara "total." Membawa perangkat bunyi-bunyian dari berbagai bahan, atau berdandan ala hantu-hantu dari berbagai penjuru dunia
BACA JUGA: Ditolak Spurs, Ruudje ke Hamburg
Didukung ratusan teman-teman sekolah, SMAN 7 pun memetik kemenangan 41-14."Gila
BACA JUGA: Real Madrid Bantu Sekolah Haiti
Apalagi waktu (seremoni) Indonesia Raya, pas satu gedung nyanyi barengNggak ada pertandingan yang rapi kayak beginiBelum pernah juga kami tanding dapat dukungan yang serunya kayak tadiBikin pengin cepat-cepat tanding lagi," kata Faris Setiawan, kapten SMAN 7 Tangerang."Kalau ada orang bilang pecinta basket sedikit, dari pembukaan DBL bisa dilihat bahwa itu salahSaya melihat interest ke basket itu adaYang dulu belum ada adalah motivatornyaMotivator itu adalah even seperti DBL ini," ujar Wawan Mulyana, sekretaris umum Pengprov Perbasi BantenWawan mengungkapkan, di Banten even basket sangat sepi"Apalagi, yang serius seperti (Honda DBL) ini tidak ada," ucapnya.
Diharapkan, dengan hebohnya Honda DBL, kompetisi basket di Banten bisa menjadi makin marakPlus, ada dorongan untuk membangun fasilitas yang lebih memadai"Semoga ke depan kami juga bisa memberikan fasilitas yang lebih baikKalau sudah ada even, kami kan semakin punya alasan untuk pengadaan fasilitas yang lebih baik," lanjut Wawan.
Hari pertama kompetisi kemarin juga dinilai menunjukkan harmoni masyarakat di Tangerang"Saya melihat ada banyak kalangan yang berkumpul di sini, menikmati sebuah even yang entertaining bersama-samaKarena di Tangerang ini ada kawasan yang elite, ada juga yang kekuranganDan ini berarti baik, karena ada even yang membuat mereka menjadi satu," ujar Judhy Goutama, marketing communication department head Astra Honda Motor, partner utama kompetisi ini.
Menurut Commissioner DBL Azrul Ananda, GOR Dimyati memang termasuk salah satu gedung paling tidak memadai di seluruh rangkaian Honda DBL 2010, yang diselenggarakan di 21 kota di Indonesia.
Untuk memenuhi standar penyelenggaraan Honda DBL, panitia dari DBL Indonesia bersama INDOPOS (Jawa Pos Group) harus membawa lapangan portabel dari SurabayaPara partner utama, Honda, Flexi, dan Zee pun membantu menutupi dinding-dinding gedung dengan branding rapi.
"Lapangan portabel itu standar basketTerakhir kami pakai ketika menyelenggarakan NBA Madness, Juni 2009 lalu di mal-mal di SurabayaJadi, meski gedungnya paspasan, lapangannya sudah standar even NBAPernah diinjak-injak bintang New York Knicks, David Lee," papar Masany Audri, general manager DBL Indonesia.
Keseriusan DBL Indonesia ini mendapat pujian dari Ir CiputraEntrepreneur legendaris berusia 78 tahun itu kemarin memang menyempatkan diri datang ke GOR Dimyati untuk menyaksikan pertandingan pembukaanSekaligus untuk memberi suntikan semangat kepada tim basket SMA Pembangunan Jaya Tangerang, salah satu sekolah yang dia dirikan.
Ini bukanlah kali pertama Ciputra menonton Honda DBLPada 23 Agustus 2008, sehari sebelum merayakan ulang tahun ke-77, dia mampir ke DBL Arena SurabayaDia menyaksikan final seri Jawa Timur, dan melihat tim putri SMA Ciputra meraih gelar jawara.
Ciputra melihat semangat entrepeneur dalam penyelenggaraan kompetisi ini"DBL ini basket entrepreneurMenyelenggarakan sesuatu yang berbeda dengan yang dilakukan orang lainHarus ada keberanian untuk melakukan ini, karena awalnya pasti tidak banyak orang yang mau percayaHarus ada rasa percaya diri untuk menyelenggarakan sesuatu seperti ini," tuturnya.
Ciputra juga mengaku suka dengan konsep student athlete yang diusung Honda DBLKarena itu, kondisi gedung tidak perlu dipermasalahkan"Yang penting membangun manusianya duluKalau infrastruktur siap, tapi manusianya tidak siap, mungkin bakal mubazir," pungkasnya(azz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Beda Nasib Duo Belgia
Redaktur : Soetomo Samsu