CIRUS: Elektabilitas Karolin-Gidot Unggul Usai Debat Kedua

Kamis, 14 Juni 2018 – 05:58 WIB
Paslon Cagub dan Cawagub Kalbar Karolin Margret Natasa-Suryadman Gidot (Karolin-Gidot). Foto: Dok. Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, PONTIANAK - Elektabilitas pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Kalimantan Barat, Karolin Margret Natasa-Suryadman Gidot (Karolin-Gidot) unggul setelah debat antar-kandidat Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar.

Demikian hasil survei terbaru lembaga survei Cirus Surveiors Grup (CSG) saat merilis hasil surveinya kepada wartawan di Pontianak, Kalbar, Selasa (12/6) malam tentang persepsi publik terhadap cagub dan cawagub Kalbar pasca debat kandidat tahap dua.

BACA JUGA: Massa Menyeruduk Kantor KPUD Jabar, Nih Tuntutannya

"Debat publik Cagub dan Cawagub Kalbar merupakan salah satu momentum penting dalam proses Pilkada Kalbar. Debat tersebut jelas mempengaruhi persepsi publik terhadap calon pemimpin Kalbar yang akan dipilihnya nanti,” kata Direktur Cirus Surveiors (CSG), Kadek Dwita Apriani.

Dia menjelaskan, efek debat kandidat terhadap persepsi publik mengenai Cagub dan Cawagub dapat diukur melalui sebuah studi kuantitatif (survei). Untuk itu, Cirus Surveiors Group melaksanakan survei persepsi publik pasca debat calon gubenur dan wakil gubenur Kalimantan Barat.

BACA JUGA: Survei Terbaru: Elektabilitas Asyik Menempati Posisi Teratas

"Survei ini diselenggarakan pada akhir bulan Mei 2017 dengan menggunakan metode Multi Stage Random Sampling. Jumlah sampel pada survei ini sebanyak 1000 responden yang tersebar secara proporsional di 14 kabupaten/kota yang ada di Provinsi Kalimantan Barat," tuturnya.

Untuk tingkat margin of error (MOE) dalam survei ini sebesar 3,2 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.

BACA JUGA: Survei: Jabar Masih Milik Prabowo

Menurutnya, terdapat beberapa temuan menarik dalam survei ini. Pertama, pengetahuan publik mengenai Pilkada Kalbar 2018, dimana sebanyak 86 persen pemilih telah mengetahui bahwa pemungutan suara akan dilaksanakan pada tanggal 27 Juni 2018.

"Kedua, pemilih Kalbar yang menyaksikan debat kandidal sebanyak 22,2 persen," katanya.

Dari pemilih yang menonton debat, 66 persen di antaranya mengaku dapat memahami isi debat tersebut. Survei ini juga mengukur efek debat cagub dan cawagub terhadap penilaian publik alas kemampuan kandidat dalam berbagai aspek.

"Pasangan Karolin Gidot diketahui memperoleh penilaian yang lebih positif dari penonton debat kandidat, dibandingkan paslon lainnya.

Temuan berikutnya terkait angka popularitas dan elektabilitas kandidat sebulan menjelang hari pemilihan," kata Kadek Dwita.

Elektabilitas Karolin-Gidot dalam survei ini sebesar 45,3 persen. Selisih elektabilitasnya di kisaran 2,3 persen dengan Midji Norsan yang memiliki angka elektabilitas 43 persen. Sedangkan jumlah pemilih yang memilih Milton Boyman sebanyak 6,13 persen.

Namun masih terdapat 4.9 persen pemilih yang belum menentukan pilihannya dan akan menjadi salah satu penentu pada kontestasi ini. Selain ilu, terdapat 10 persen pemilih yang masih mungkin mengubah pilihannya karena alasan program kandidat lain yang lebih menarik.

"Oleh sebab itu, debat publik terakhir akan menjadi sangat panting bagi cagub dan cawagub guna meyakinkan pemilih mengenai programnya," ungkapnya.(jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PI: Zulkieflimansyah Bakal Terpilih Jadi Gubernur NTB


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler