jpnn.com, JAKARTA - Pemerhati penerbangan Alvin Lie memberikan apresiasi terhadap kinerja apik Citilink Indonesia dalam melakukan audit dan surveillance kelaikudaraan pesawat.
Maskapai pelat merah itu mengantongi rekor zero accident atau kecelakaan nihil sejak mulai beroperasi pada 2001 hingga sekarang.
BACA JUGA: GMF dan Citilink Perbaiki 19 Pesawat Bermasalah
"Hal ini yang perlu kita apresiasi bagaimana Citilink menjaga performa kinerjanya," kata Alvin Lie dalam acara #Alviatalk yang bertajuk ''Kelaikudaraan Pesawat, Apa Sih itu? Bagaimana Maskapai Menjaga Keselamatan & Kelaikudaraan Pesawat'', Selasa (4/1).
Captain Febby Aquarianto, VP Flight Operation PT Citilink Indonesia menjelaskan bahwa untuk mempertahankan dan menjaga zero accident, perusahaan memiliki sistem manajemen keselamatan.
BACA JUGA: Dukung Sport Tourism, Citilink Raih Penghargaan dari Kemenpora
Salah satunya komitmen top manajemen Citilink Indonesia dengan menandatangani kebijakan masalah keselamatan.
''Wujudnya dengan memberikan pelatihan, peningkatan skill knowledge, menumbuhkan safety culture, dan manajemen risiko di lingkungan kerja," ujar Captain Febby.
BACA JUGA: Pengamat Puji Kesigapan Pramugari dan Pilot Citilink
Selain itu, lanjut Febby, menentukan safety performance indikator yang terus dikelola agar Citilink selalu dalam koridor standar keamanan yang paling memungkinkan.
"Kemudian, values improvement dengan adanya audit dan surveillance tingkat keselamatan benar-benar terjamin. Termasuk memberikan edukasi kepada karyawan dan konsumen,'' jelasnya.
Sementara itu, Azwar Anas selaku VP Engineering dan Maintenance PT Citilink Indonesia membeberkan bagaimana perusahaan melakukan perawatan pesawat.
Pertama, peraturan dari Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Kementerian Perhubungan. Kedua, company maintenance manual atau kebijakan manual perawatan pesawat Citilink.
Ketiga, program yang di-development oleh Citilink yang disetujui DKPPU. Keempat, kebijakan manual yang dibuat oleh pabrikan pembuat pesawat.
''Keempat panduan tersebut berisi bagaimana cara merawat pesawat Citilink, mulai dari personel teknisi, kualifikasi, tools yang digunakan seperti apa? Fasilitas apa yang harus dimiliki untuk merawat pesawat tersebut?'' ujarnya.
Secara garis besar, katanya, Citilink punya meters program perawatan dan pemeliharaan pesawat setiap hari, setiap dua hari, setiap minggu, setiap bulan, setiap tahun, bahkan sampai setiap 6 tahun hingga 12 tahun.
"Tentunya yang terpenting semuanya diaudit dan diawasi oleh DKPPU Kemenhub," tutur Azwar Anas. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh