Citilink Tambah 21 Pilot Asing

Jumat, 03 Februari 2012 – 01:25 WIB

JAKARTA - Berbagai persiapan terus dilakukan PT Garuda Indonesia sebelum resmi berpisah dengan Citilink. Setelah mendapatkan izin usaha dari Kementerian Perhubungan, maskapai plat merah tersebut langsung menambah jumlah pilot untuk strategic business unit (SBU) perusahaan tersebut. Tidak tanggung-tanggung, 21 pilot asing bakal direkrut hingga proses spin off kelar April mendatang.

Direktur Keuangan Garuda Indonesia Elisa Lumbatoruan mengatakan, saat ini Citilink sudah mempunyai 6 pilot asing. Namun, semuanya sedang mengikuti training sebelum diberikan izin menerbangkan pesawat. "Targetnya 21 pilot sampai akhir April," kata Elisa di Jakarta, Kamis (2/2).

Menurut Elisa, pilot-pilot asing tersebut akan membantu kerja 105 pilot lokal yang sudah dimiliki perusahaan yang mendapatkan Surat Izin Usaha Angkutan Udara Niaga Berjadwal (SIUAU/NB) 27 Januari lalu. Tidak hanya itu, Garuda juga akan menambah pilot lokal sampai berjumlah 150 orang hingga akhir Juni mendatang.

"Citilink membutuhkan pilot-pilot yang sudah mempunyai jam terbang tinggi. Karena kita rekrut pilot asing. Sementara itu, pilot lokal masih belum banyak yang mempunyai kualifikasi itu. Pilot asing juga dibayar dengan gaji lokal. Tapi, kami masih kekurangan pilot lokal. Kalau pun ada, perlu training dan prosesnya butuh 3-6 bulan," ungkapnya.

Tahun ini, lanjut Elisa, Citilink juga akan menambah rute penerbangan. Yaitu Jakarta-Jogjakarta, Jakarta-Pekanbaru, dan Jakarta-Padang. Ketiganya adalah pembukaan rute baru di samping penambahan beberapa frekuensi rute yang sudah ada. Penembahan tersebut dilakukan setelah spin off.

Dilanjutkan Elisa, Garuda juga akan menambah pesawat jenis Sub-100 untuk Citilink. Pesawat kelas menengah tersebut untuk melayani penerbangan di kawasan Timur Indonesia dan regional. Saat ini pihaknya sedang melakukan negosiasi dengan Bombardier, Kanada, selaku produsen pesawat Sub-100. Rencana awal akan disiapkan sebanyak 18 unit pesawat.

"Pesawatnya didatangkan secara bertahap  mulai  September 2012. Ini adalah jenis pesawat palig ideal untuk rute-rute pendek. Piihannya banyak namun pesawat buatan Bombardier kemungkinan yang akan kita ambil. Finalisasinya nanti pada Air Show di Singapura," kata Elisa.

"Dengan penambahan rute ini, akan ada penambahan frekuensi hingga akhir tahun menjadi 68 penerbangan per hari dari sebelumnya 32 penerbangan per hari. Pada saat spin off, akan menjadi 40 penerbangan per hari dari 12," tambah Direktur Pemasaran dan Penjualan Garuda Arif Wibowo.

Menurut Arif, rute-rute yang diterbangi Citilink akan bersinggungan langsung dengan Lion Air. "Semuanya bersinggungan dengan Lion. Ada satu economic of scale, harus punya penerbangan dua kali sehari. Tahun ini target kita tercapai. Jakarta-Batam, Surabaya-Makassar masih satu kali sehari, nantinya dua dan tiga kali. Minimum kalau punya dua penerbangan per hari, kita bisa bisa bersaing, pasar kita beda, sudah ada pelanggan loyalnya," jelasnya. (cdl)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Balas Jasa ala BTN untuk Nasabah Loyal


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler