City Takluk di Tangan Chelsea, Guardiola Bela Strateginya di Babak Pertama

Minggu, 30 Mei 2021 – 06:51 WIB
Juru taktik Manchester City Pep Guardiola berkalung medali runner-up Liga Champions. Foto: Antara/Reuters/Pool/David Ramos

jpnn.com, PORTO - Pep Guardiola berjanji akan kembali membawa Manchester City ke final Liga Champions.

Untuk pertama kalinya City lolos ke final Liga Champions, tetapi takluk dari Chelsea 0-1 pada laga di Estadio do Dragao, Porto, Minggu (30/5) dini hari WIB.

BACA JUGA: Final Liga Champions: Guardiola Bingung Lalu Bilang Itu Mengerikan

Meski timnya keok, Guardiola menilai City bermain bagus.

"Laga yang ketat. Untuk tim yang baru pertama kali tampil di final Liga Champions, kami menyajikan pertandingan yang bagus," kata Guardiola selepas laga kepada BT Sport dilansir laman resmi UEFA.

BACA JUGA: Chelsea jadi Raja Eropa, Ada yang Menangis..

"Kami memperlihatkan keberanian, terutama di babak kedua. Para pemain melakukan dan mempertaruhkan segalanya. Sayang kami tidak bisa mencetak gol karena pertahanan mereka sangat kuat. Kami akan kembali lagi suatu hari nanti," imbuhnya.

Guardiola juga membela strategi serta susunan starter yang ia terapkan.

BACA JUGA: Guardiola Optimistis City Menang di Final Liga Champions

City bermain tanpa gelandang bertahan sepanjang babak pertama yang biasanya berfungsi mematahkan serangan lawan.

Guardiola menempatkan Bernardo Silva, Ilkay Gundogan dan Phil Foden, tak satu pun berkarakter (gelandang) bertahan.

Sementara itu di lini depan, Guardiola melanjutkan preferensinya tampil tanpa penyerang murni dan memaksakan Kevin de Bruyne di garis terdepan bersama Raheem Sterling dan Riyad Mahrez.

Di babak kedua ada perubahan dengan masuknya Fernandinho (gelandang bertahan), juga Gabriel Jesus dan Sergio Aguero, tetapi langkah tersebut tak cukup untuk membongkar lini pertahanan disiplin yang diterapkan para pemain Chelsea.

 "Saya melakukan yang terbaik dengan susunan pemain. Saya berusaha memilih susunan terbaik untuk memenangi pertandingan," ujar Guardiola.

"Kami kesulitan mematahkan garis mereka di babak pertama. Babak kedua lebih baik, tetapi menghadapi struktur pertahanan Chelsea tidaklah mudah. Kami kelimpungan mengantisipasi bola panjang juga bola-bola kesempatan kedua. Di momen seperti itu selalu dibutuhkan penampilan inspiratif," imbuhnya.

Kendati gagal menjuarai Liga Champions, Guardiola meyakini City menjalani musim yang luar biasa.

"Kami berusaha, tetapi gagal dan itu membuat kami wajib bekerja lebih keras mulai dari sekarang," katanya.

"Sekarang saya ingin pulang dulu, bertemu keluarga, sudah lama. Sesudah itu saya akan kembali ke klub. Ini akan menjadi klub terbaik di dunia untuk beberapa tahun ke depan," ujar Guardiola.

Guardiola menutup musim 2020/21 dengan raihan gelar juara Premier League dan trofi Piala Liga Inggris atau Carabao Cup. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler