jpnn.com - SUBANG - Kegiatan pengadaan/pencetakan buku raport untuk tingkat SMP, SMA, dan SMK senilai Rp 6 miliar di Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Subang, disoal beberapa kalangan, menyusul adanya sejumlah indikasi kejanggalan dalam proses pelaksanaan tendernya.
Informasi yang dihimpun, pengadaan pencetakan buku raport untuk sekolah tingkat menengah, terbagi dalam dua paket kegiatan. Yakni, pencetakan raport SMP kurtilas dengan pagu sebesar Rp 4,519 miliar; dan pencetakan raport SMA/SMK kurtilas dan non kurtilas dengan pagu Rp1,735 miliar.
BACA JUGA: Haru..Permintaan Terakhir Siswi SD yang Meninggal Dianiaya Teman Kelasnya
"Total nilai pengadaan raport untuk sekolah tingkat menengah ini mencapai Rp6,2 miliar. Namun dari jauh-jauh hari, dalam proses lelangnya, kami menemukan sejumlah kejanggalan," ungkap pegiat kebijakan publik, Yudhi Prayogi Tisnaya, Rabu (9/11).
Kejanggalan tersebut, di antaranya mengenai kriteria spesifikasi teknis (spektek) buku raport yang tercantum dalam dokumen persyaratan lelang. Yakni, cetak hologram garuda, yang jika ditetesi cairan khusus akan bereaksi secara kimiawi (rusak).
BACA JUGA: Sekolah Kristen Gloria Diancam Bom, Sekolah Panggil Gegana
Yudhi menganggap, spektek ini bersifat sangat diskriminatif dan mengunci. Sehingga, secara otomatis mengarah untuk memenangkan salah satu perusahaan peserta tender.
"Kriteria spektek (spesifikasi teknis) yang dibuat disdik (dinas pendidikan) ini seperti syarat kuncian. Indikasinya memenangkan perusahaan tertentu. Sebab, di Indonesia, hanya satu-satunya perusahaan itu yang cetak hologramnya enggak bakal rusak jika ditetesi cairan khusus," paparnya.
BACA JUGA: Innalillahi, Siswi SD Meninggal Usai Dianiaya Teman Satu Kelasnya
Dia menuturkan, pada tender elektronik cetak raport SMA/SMK senilai Rp 1,735 miliar, ada tiga perusahaan yang terseleksi. Yakni, urutan pertama PT MG dengan harga penawaran Rp 1,384 miliar, lalu PT PB senilai Rp 1,418 miliar, dan PT JTP Tbk senilai Rp 1,628 miliar.
Begitupun pada tender cetak raport SMP senilai Rp 4,519 miliar, tiga perusahaan tersebut yang terseleksi. Yakni, PT MG senilai Rp 3,736 miliar, PT PB Rp3,812 miliar, serta PT JTP Tbk senilai Rp 4,409 miliar.
"Setahu kami, dari ketiga peserta (tender) ini, hanya PT PB satu-satunya perusahaan di Indonesia, yang produksi hologramnya enggak akan rusak kalau ditetesi cairan khusus, seperti tertulis di kriteria spektek. Dan faktanya, memang PT ini yang menang tender. Artinya, indikasi kejanggalan dalam tender, cukup kuat," pungkasnya. (rmol/dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tragis, Kisah Cinta Sesama Jenis Berakhir di Ujung Pisau Dapur
Redaktur : Tim Redaksi