MALANG - Turnover yang sangat banyak memang teramat merugikan untuk sebuah tim. Hal itu bisa dimanfaatkan kubu lawan untuk memetik kemenangan. Tengok saja apa yang dilakukan CLS Knights Surabaya kala bersua NSH GMC Riau di Speedy NBL Indonesia seri ketiga di GOR Bimasakti, Malang Kamis (21/2).
CLS sanggup menciptakan kemalangan bagi NSH akibat turnover yang mereka lakukan. Tercatat, NSH GMC melakukan 29 turnover. Dari jumlah itu, CLS sanggup mengonversinya menjadi 36 poin yang sangat menguntungkan. Tambahan 36 poin itu membuat CLS menang telak dengan skor 86-49. Sebaliknya, NSH GMC hanya bisa menambah 15 angka dari 26 turnover yang dilakukan para pemain tim kebanggaan masyarakat Surabaya tersebut.
Banyaknya turnover yang dilakukan NSH GMC tak lepas dari permainan solid yang ditunjukkan para pemain CLS. Sejak awal pertandingan, CLS memang langsung menggebrak. Meski sempat mendapat perlawanan berat dari NSH GMC, namun CLS sukses menjaringkan 21 angka di kuarter pertama. Sementara NSH GMC cuma bisa menceploskan 17 angka.
Kedigdayaan CLS berlanjut di kuarter kedua. Permainan rapi yang dilakukan Dimaz dkk tak mampu diimbangi NSH. CLS sukses menjaringkan 23 angka, sementara NSH cuma bisa mencetak 11 poin. Kondisi lebih parah terjadi di kuarter ketiga. CLS yang sangat dominan sanggup menambah 25 angka. Mereka cuma memberi kesempatan pada NSH GMC untuk menambah enam angka. Dian Heryadi menjadi bintang kemenangan CLS dengan 13 poin dan enam rebound. Sementara, kapten NSH GMC Juliano Gandhi berhasil mengemas 12 poin dan delapan rebound. (jos/mas/jpnn)
CLS sanggup menciptakan kemalangan bagi NSH akibat turnover yang mereka lakukan. Tercatat, NSH GMC melakukan 29 turnover. Dari jumlah itu, CLS sanggup mengonversinya menjadi 36 poin yang sangat menguntungkan. Tambahan 36 poin itu membuat CLS menang telak dengan skor 86-49. Sebaliknya, NSH GMC hanya bisa menambah 15 angka dari 26 turnover yang dilakukan para pemain tim kebanggaan masyarakat Surabaya tersebut.
Banyaknya turnover yang dilakukan NSH GMC tak lepas dari permainan solid yang ditunjukkan para pemain CLS. Sejak awal pertandingan, CLS memang langsung menggebrak. Meski sempat mendapat perlawanan berat dari NSH GMC, namun CLS sukses menjaringkan 21 angka di kuarter pertama. Sementara NSH GMC cuma bisa menceploskan 17 angka.
Kedigdayaan CLS berlanjut di kuarter kedua. Permainan rapi yang dilakukan Dimaz dkk tak mampu diimbangi NSH. CLS sukses menjaringkan 23 angka, sementara NSH cuma bisa mencetak 11 poin. Kondisi lebih parah terjadi di kuarter ketiga. CLS yang sangat dominan sanggup menambah 25 angka. Mereka cuma memberi kesempatan pada NSH GMC untuk menambah enam angka. Dian Heryadi menjadi bintang kemenangan CLS dengan 13 poin dan enam rebound. Sementara, kapten NSH GMC Juliano Gandhi berhasil mengemas 12 poin dan delapan rebound. (jos/mas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiga Pemain Timnas Terlantar
Redaktur : Tim Redaksi