CLS Knights Juara, Surabaya Pantas Gelar Pesta

Surabaya Fever Kuasai Basket Putri

Senin, 30 Mei 2016 – 10:50 WIB
CLS Knights Surabaya, juara IBL 2016. Foto: Wahyudin/Jawa Pos

jpnn.com - JAKARTA - Sejarah penting buat bola basket Surabaya, khususnya untuk CLS Knights Surabaya, tercipta Minggu (29/5) malam. CLS yang sering dianggap 'bukan apa-apa' saat menghadapi klub asal Jakarta, musim ini menjelma menjadi kekuatan menakutkan.

Ya, hasilnya, di bawah komando head coach Wahyu Widayat Jati, CLS menjadi juara Indonesia Basketball League (IBL) musim ini. Basket Surabaya pun akhirnya berpesta. 

BACA JUGA: Tekad Beruang Madu Jadikan Bali United yang Pertama

Gelar tersebut berarti juga mengakhiri paceklik gelar sepanjang keikutsertaan mereka di ajang kompetisi basket professional di tanah air. Dalam game ketiga final IBL tadi malam (29/5), Sandy Febiansyakh dkk menumbangkan Pelita Jaya Energi Mega Persada (EMP) 67-61 di Britama Arena, Jakarta.

Hasil tersebut membuat kedudukan 2-1 buat kemenangan CLS dalam skema final best of three. Gelar tersebut sekaligus melengkapi capaian Surabaya Fever yang berhasil menjadi yang terbaik di WIBL 2016. 

BACA JUGA: Sriwijaya FC Gagal Kudeta Arema, Widodo C Putro Kecewa

“Keberadaan coach Wahyu ibarat dongkrak, membenahi tidak hanya skill kami, tetapi mental bertanding lebih utamanya,” kata Sandy dalam konferensi press selesai pertandingan. 

Keberadaan Cacing-sapaan karib Wahyu-memang secara nyata merubah permainan CLS lebih atraktif. ”Kami membuktikan klub daerah juga bisa bersaing dengan klub ibu kota,” terang Keceng, panggilan akrab Sandy. 

BACA JUGA: Penjualan Persiram ke PS TNI Masih Membingungkan

Gelar kali ini menjadi istimewa buat skuad CLS. Pertama kalinya buat klub di kancah professional sejak 70 tahun yang lalu. Selain itu sejarah juga diciptakan mayoritas skuat CLS. Terutama Jamarr Andre Jonshon dan Isman Thoyib. Jamarr, pemain naturalisasi milik CLS itu memberikan bukti dengan membawa timnya menjuarai IBL 2016. Dia selalu menjadi motor serangan klub asal Surabaya itu sepanjang tahun ini.

Selanjutnya dia ingin memperbaiki dan meningkatkan kemampuan bermain basketnya untuk membuka peluang bemain buat timnas Indonesia. ”Saya tahu timnas selalu ingin menjuarai event di Asia Tenggara, fokus saya upgrade kemampuan, kapanpun Indonesia membutuhkan saya siap,” tegasnya. Dia juga terpilih sebagai Most valuable player (MVP) di final IBL tahun ini. (nap)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Persib tak Lagi Menawan, Begini Kata Dejan Antonic


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler