CLS Sukses Revans Kekalahan di Bandung

Jumat, 03 Februari 2012 – 12:56 WIB
AMBISI CLS Knights Good Day Surabaya untuk melakukan revans atas Muba Hangtuah Indonesia Muda Sumsel akhirnya tercapai. Tadi malam (2/1) Agustinus Indrajaya dkk sukses mengalahkan Muba dengan skor tipis 63-57 di Palembang Sport and Convention Center. Itu merupakan revans atas kekalahan yang dialami CLS di seri perdana di Bandung.

Kemenangan tersebut tidak diraih dengan mudah. Muba terus memberikan perlawanan sengit hingga akhir pertandingan. Ary Sapto dkk jauh lebih trengginas daripada saat menang tipis atas Satya Wacana Angsapura Salatiga pada pertandingan sebelumnya. Pelatih CLS Risdianto Roeslan pun mengacungkan jempol saat melihat kegigihan para pemain Muba.

"Mereka luar biasa. Mereka jauh lebih baik daripada saat bertemu Satya Wacana. Saya mengapresiasi kerja keras anak-anak. Mereka mampu membuktikan janjinya untuk tampil lebih baik lagi," terang Risdianto saat ditemui setelah pertandingan tadi malam.

Namun, mantan asisten pelatih Satria Muda (SM) Britama Jakarta tersebut masih mencatat kelemahan yang dilakukan secara berulang-ulang oleh Indrajaya dkk. Lagi-lagi, mereka bermasalah dalam konsistensi defense. Menurut Risdianto, anak asuhnya belum menunjukkan perkembangan signifikan dalam bertahan. Hal itu terlihat dengan 22 offensive rebound yang dibukukan Muba.

"Anak-anak terlihat buru-buru untuk melakukan fast break. Padahal, kalaupun fast break-nya telat 1"2 detik, anak-anak tetap menang. Karena itu, Muba punya beberapa kali second chance yang menguntungkan mereka," papar Risdianto.

Di sisi lain, meski kalah, jajaran pelatih dan manajemen Muba memuji kengototan para pemainnya. Mereka melihat bahwa Ary dkk bermain dengan baik. Kegagalan Muba merebut kemenangan tidak lepas dari masalah di posisi point guard. Robert Santo Yunarto yang baru pulih tidak bisa diturunkan lagi. Point guard muda Hardinus nervous saat menghadapi pertandingan itu. Dia hanya dimainkan tujuh detik. Praktis, Muba hanya bergantung pada Aguh Sunarya yang jam terbangnya sangat minim.
 
"Kalau ada satu point guard lagi, tentu akan sangat menguntungkan. Hardi (Hardianus, Red), sebenarnya, sangat bagus ketika melakukan drive karena memiliki kecepatan istimewa. Tetapi, tadi (kemarin, Red) tangannya dingin banget. Ya, kami tidak bisa menyalahkan dia karena memang pressure-nya tinggi. Meski demikian, permainan anak-anak jauh meningkat," papar General Manager Muba Ferri Jufry. (ru/c12/ang)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PSSI Tak Punya Dasar Beri Stigma Kompetisi Ilegal

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler