Co-Captain Timnas AMIN Berbagi Inovasi Teknologi dengan Petani Pangalengan

Rabu, 29 November 2023 – 14:30 WIB
Capres bernomor urut 1 di Pilpres 2024 Anies Baswedan (berkemeja putih) saat ikut memaneg kol di Pengalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (29/11/2023). Foto: Tim Media AMIN

jpnn.com, PANGALENGAN - Co-captain Timnas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) Leontinus Alpha Edison bergabung dalam diskusi dengan para petani serta peternak lokal di Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (29/11).

Pertemuan ini mengajak para petani memahami tantangan dan peluang yang dihadapi pelaku usaha pertanian, khususnya petani tanaman hortikultura dan Koperasi Peternak Bandung Selatan (KPBS).

BACA JUGA: Tim Hukum Nasional Anies-Cak Imin Siap Cegah dan Lawan Kejahatan Pemilu 2024

Pangalengan dikenal sebagai pusat beberapa komoditas pertanian, termasuk tanaman hortikultura seperti tomat, bawang merah, cabai, dan kubis.

Meskipun memiliki lahan pertanian terluas kedua di Kabupaten Bandung, petani di Pangalengan menghadapi sejumlah tantangan seperti jumlah SDM yang makin berkurang, biaya tinggi, sulitnya akses subsidi pupuk, dan fluktuasi harga produk pertanian.

BACA JUGA: Panen Kol di Hari ke-2 Kampanye, Anies Gemakan Pupuk Murah & Lahan Negara bagi Petani

KPBS, sebagai salah satu koperasi produsen susu terbesar di Jawa Barat, memiliki lebih dari 4.000 anggota dengan ribuan ekor sapi.

Namun, mereka juga menghadapi kendala seperti wabah penyakit kuku dan mulut serta biaya tinggi untuk beternak.

BACA JUGA: PKS Ungkap Hasil Survei Internal Elektabilitas Anies – Muhaimin, Wouw

Sebagai techpreneur, Leon yang juga co-founder Tokopedia yakin teknologi dapat membuka potensi bagi petani dan peternak dalam mengembangkan usaha mereka.

Leon pun mengusulkan solusi teknologi inovatif untuk meningkatkan efisiensi dan kesejahteraan petani dan peternak di Pangalengan.

"Dengan memanfaatkan Internet of Things (IoT) sebagai alat bantu pemantauan, kita dapat menggunakan sensor pada tanaman untuk mendeteksi kondisi lingkungan seperti kelembapan tanah, suhu, dan kelembapan. Data dari sensor dikirim melalui internet ke sistem cerdas yang melakukan analisis, sehingga membantu petani mengoptimalkan keputusan seperti irigasi otomatis dan pemberian nutrisi sesuai kebutuhan tanaman," ujar Leon, Rabu (29/11).

Dia juga menekankan pentingnya pelatihan bagi petani dan peternak untuk menguasai teknologi.

"Dengan pelatihan intensif, petani dan peternak dapat menggunakan berbagai aplikasi penunjang, seperti aplikasi pemantau iklim, precision farming, dan adopsi pola pikir berbasis data atau data driven untuk lebih produktif," tambahnya.

Leon pun menyoroti tata kelola perdagangan dengan memanfaatkan teknologi.

"Pemerintah dapat memantau distribusi kebutuhan pangan dan melakukan pencocokan antara petani dan peternak dengan daerah yang membutuhkan. Inisiatif ini sejalan dengan rekam jejak program yang telah dilakukan oleh Pak Anies di Jakarta bersama petani di Ngawi, Jawa Timur,” ujarnya.

Saat itu, di bawah Gubernur Anies Baswedan, Pemprov DKI Jakarta melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Food Station Tjipinang Jaya melakukan kerja sama antardaerah guna mencukupi pasokan dan menyeimbangkan ketersediaan pangan.

“Dikenal dengan sistem resi gudang, petani dapat memiliki kepastian terkait harga produk mereka. Selain itu, dengan menyimpannya di resi gudang, mereka juga bisa memanfaatkan untuk mengambil pinjaman pembiayaan dari lembaga keuangan," tutup Leon. (jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : JPNN.com

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler