jpnn.com, KABUPATEN BANDUNG - Capres bernomor urut 1 di Pilpres 2024 Anies Baswedan mengunjungi Pangalengan di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada hari kedua masa kampanyenya, Rabu (29/11/2023).
Di daerah dataran tinggi berhawa sejuk itu, Anies bergabung dengan petani setempat yang memanen kol.
BACA JUGA: PKS Ungkap Hasil Survei Internal Elektabilitas Anies â Muhaimin, Wouw
Capres dari Koalisi Perubahan itu juga berdialog dengan para petani di sebuah saung. Meriung di sebuah saung, Anies menyerap aspirasi dan harapan para petani Pangalengan kepada pemerintahan selanjutnya.
“Kami ikut memanen kol pagi ini dan alhamdulillah harganya sedang stabil saat ini, kemudian mengobrol dengan petani, kepedulian apa yang bisa diberikan oleh pemerintah ke depan,” ujar Anies.
BACA JUGA: Muhammad Syaugi: Sukarelawan Terus Bertambah, Timnas AMIN Makin Tumbuh
Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu juga mencatat persoalan para petani Pangalengan, antara lain, masalah pupuk.
Saat ini para petani tersebut sering kesulitan memperoleh pupuk murah berkualitas.
“Mereka sampaikan kelangkaan pupuk sebaiknya ada langkah untuk memastikan pupuk tersedia dan sesuai dengan kebutuhan, serta bisa kita prediksi sehingga petani dengan mudah mengakses pupuk untuk produk pertaniannya,” kata capres yang berpasangan dengan Muhaimin Iskandar itu.
BACA JUGA: AMIN Didukung Masyayikh se-Indonesia, TKN Prabowo Jangan Sembarangan Mengeklaim
Hal lain yang disampaikan para petani kepada Anies ialah keinginan mereka untuk menggarap lahan menganggur milik perusahaan negara.
Menurut Anies, untuk kepentingan rakyat, apalagi demi pertanian, sebaiknya petani bisa memanfaatkan lahan yang tidak terpakai milik negara untuk bertani.
“Pemanfaatan lahan milik negara yang mereka ingin gunakan untuk berproduksi sehingga mereka dapat diberikan kesetaraan kesempatan yang sama dengan perusahaan milik negara, dan ini memang harus didorong, tanah negara dimanfaatkan untuk kepentingan rakyat apalagi pertanian,” tuturnya.
Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu juga mencatat masalah lain yang menjadi keluhan para petani Pangalengan, yakni aktivasi Komisi Pestisida atau Kompes untuk pengendalian kontrol harga dan standardisasi kualitas, pelatihan pasca-panen, akses budi daya dan penanggulangan dampak perubahan iklim yang mana memerlukan teknologi pertanian tahan cuaca ekstrem, serta kemudahan mengakses permodalan.
“Mudah-mudahan ini jadi bahan untuk perbaikan ke depan, karena gagasan perubahan itu kalau mau perubahan harus belanja masalah, dengan begitu apa yg harus diubah itu jelas, jadi kita dorong perubahannya,” ujar Anies.(jpnn.com)
Yuk, Simak Juga Video ini!
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pakar Sebut Food Estate Prabowo Mirip Tanam Paksa Era Kompeni
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi