AMBON - Partai Amanat Nasional akan memberikan sanksi tegas kepada salah satu anggotanya di DPRD Kota Ambon yang berinisial HL. HL akan dijatuhi sanksi pemecatan, jika terbukti melakukan tindak pidana pemerkosaan terhadap korban MP.
Sekretaris DPW PAN Maluku, Taha Latar mengaku, pihaknya tidak membela atau mengintervensi pihak kepolisian terkait upaya percobaan pemerkosaan yang dilakukan kadernya itu.
"Kita serahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian memeriksa HL sesuai aturan main. PAN tidak intervensi dan patuh terhadap proses hukum,"kata Latar kepada Ambon Ekspres (JPNN Group), Selasa (31/1).
Selanjutnya, tegas Latar, jika tindakan HL terbukti akan dilaporkan ke DPP PAN untuk dipecat dari keanggotaan partai." Kita hanya menyampaikan ke DPP PAN. Tegantung sikap DPP PAN seperti apa. Tapi yang pasti kita tidak bisa mentolelir kader partai yang bersikap tidak terpuji. Apalagi, memperkosa. Tindakan ini tidak bisa ditolelir. Kita sangat menyesal,"tandasnya.
Terpisah, ketua DPD PAN Kota Ambon, Hasan Suatrat menilai, upaya perkosaan yang dilakukan HL tidak bermoral."Ini kader bejat. Tindakan HL tidak bisa ditolelir," kesalnya.
Dalam waktu dekat pihaknya akan menggelar rapat pleno untuk menyikapi tindakan HL. "Selanjutnya kita akan konsultasi dengan DPW PAN Maluku untuk dilanjutkan ke DPP PAN untk diberikan sanksi tegas. Kami harap HL segera dipecat,"tegasnya.
Tak hnaya itu, ia mengaku, pihaknya akan melaporkan tindakan HL ke Badan Kehormatan (BK) DPRD Kota Ambon."Kita akan datangi BK DPRD Kota Ambon. Tindakan HL sangat mencoreng kredibilitas DPRD Kota Ambon," katanya.
Terpisah, Kapolres Pulau Ambon dan Pulua-pulau Lease AKBP Suharwiyono membantah adanya penahanan terhadap salah satu oknum anggota DPRD Kota Ambon dari Partai Amanat Nasional berinisial HL. "Tidak ada penahanan anggota DPRD Ambon di Mapolres," ungkap Suharwiyono.
Kendati begitu, Kapolres mengaku, MP pada Sabtu (29/1) mendatangi Polres Ambon untuk melaporkan upaya percobaan pemerkosaan. Setelah mendengar penjelasan dari MP, Kapolres kemudian memanggil Kasat Reskrim untuk memintai keterangan dan memeriksa MP terkait kebenaran laporan tersebut.
Hasil laporan Kasat Reskrim, lanjut Kapolres, ternyata tindakan HL belum mengarah ke percobaan pemerkosaan terhadap MP."Artinya memang benar anggota dewan tersebut masuk kedalam kamar MP, tetapi tidak mengarah pada sebuah upaya percobaan pemerkosaan,"ujarnya.
Yang jelas, menurut Kapolres, Polisi telah menerima laporan awal dari MP. Karena itu, kata dia, dalam waktu dekat pihaknya akan memanggil anggota DPRD Kota Ambon asal PAN tersebut untuk dimintai keterangan."Kita segera memanggil yang bersangkutan (HL red) untuk diperiksa. Namun untuk pemanggilan itukan tentu melalui prosedur dan aturan yang ada. Yang pasti, kita akan panggil anggota dewan tersebut," pungkasnya.
Kronologisnya, Sabtu malam sekitar pukul 03.00 WIT dini hari, pelaku (HL) masuk ke dalam kamar korban yang lupa mengunci pintu kamar. Tiba-tiba pelaku datang dan mengetuk pintu. Karena pada saat tidur korban melepas pakaian dan hanya menggunakan pakaian mini untuk tidur. Mendengar ketukan pintu, korban kemudian meminta HL untuk menunggu sekitar 5 menit agar korban memakai pakaian yang sopan serta memakai kerudung.
Tak sabar menunggu, HL menerobos masuk. Namun korban segera mengambil selimut untuk menutupi tubuhnya. Pelaku langsung memeluk korban dari samping. Tidak terima dengan perbuatan tersebut, korban melepaskan tangannya dan menolaka ajakan pelaku.
Penolakan ini menyebabkan kebisingan dari kamar korban. Beberapa tetangga yang ada di sekitaran kamar kos-kosan tersebut terbangun. Di duga pelaku saat itu dalam keadaan mabuk.
Sementara itu, korban Senin (30/1) sekira pukul 16.00 WIT melapor HL ke Polres dan dilakukan proses pemeriksaan. Korban yang juga Ketua DPD IMM Maluku ini trauma dengan kejadian tersebut. Sehingga korban datang melapor dan melakukan pemeriksaan dengan di dampingi dua orang saksi dan beberapa teman aktivis IMM.(YOS/SAN/M1)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Genjot Pembangunan, Bonaran Datangkan Artis
Redaktur : Tim Redaksi