"Conte harus lebih memperhatikannya (rambut) sekarang. Stres akan membuat rambutnya rontok lagi dan kembali botak. Meski musim depan mungkin akan lebih sulit baginya," kata Gullit kepada La Gazzetta dello Sport.
Gullit menekankan pada kata lagi. Ya, ketika menjelang karir sepak bolanya berakhir, Conte mengalami kebotakan. Sehingga, pada usia awal 30-an dia memutuskan untuk melakukan transplant rambut sehingga bisa lebat lagi seperti sekarang.
Makanya, dengan nada bercanda, Gullit mengatakan bahwa kalau persaingan di Serie A musim ini bisa membuatnya harus menjalani transplant rambut untuk kali kedua. "Dia berada di kursi panas dan persaingan sangat ketat," lanjut Gullit.
Ketika masih bermain, Conte memang identik dengan rambutnya yang menipis dan mengalami kebotakan. Karena hal itu, dia pernah terlibat adu mulut yang tajam dengan mantan bek Inter Milan dan timnas Italia Marco Materazzi.
"Pergi dan segera lakukan transplant rambut," sindir Materazzi, kepada Conte pada 2002 lalu. Tidak kalah sengit, Conte membalas ucapan bek bengal itu. "Kalau kamu sepertinya membutuhkan transplant otak," balas Conte.
Terlepas dari urusan rambut, performa Juve di tangan Conte musim ini luar biasa. Mereka belum terkalahkan sepanjag musim ini di semua ajang. Kebetulan, tim berjuluk Nyonya Tua itu hanya bertarung di ajang domestik, Serie A dan Coppa Italia.
Menurut Gullit, musim ini Juve punya peluang menjuarai Serie A dan mengalahkan Milan. "Milan punya skuad hebat, tapi Juve cukup baik. Stadion baru mereka membuat mereka lebih percaya diri," bilang mantan pelatih Los Angeles Galaxy itu.
Dukungan kepada Conte juga datang dari mantan pelatih timnas Italia Marcello Lippi. "Dia adalah sosok yang dibutuhkan Juve. Dia sangat terorganisir, punya kedewasaan taktik, dan dia punya sedikit kemarahan," terang Lippi, seperti dikutip Goal. (ham)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Persegres Siapkan Banding
Redaktur : Tim Redaksi