JAKARTA - Pengamat politik, Iberamsjah mengatakan pemberian uang terjadi dalam kongres-kongres partai politik sudah melanggar etika. Apalagi menurutnya, pemberian uang itu dengan motif untuk mendapatkan suara dan dukungan kepada orang yang diberikan.
"Apalagi pihak yang memberi uang dengan motif untuk mendapatkan suara atau dukungan dengan sumber-sumber dana yang tidak jelas, maka dia harus bertanggungjawab secara etika dan mundur atau diturunkan dari jabatannya," kata Iberamsjah, di Jakarta, Minggu (26/2).
Menurut dosen politik Universitas Indonesia itu, dalam politik itu ada etika dan ada ideologi yang harus dibela. Jadi ini bukan soal uang saja. "Apa jadinya kalau sebagai kader saja mereka diajarkan untuk menerima uang, bagaimana partai bisa dikatakan sebagai pembina politik kader-kadernya, lah suap saja diajarkan sama partai,” tegasnya.
Terkait dengan dugaan suap dalam pemilihan Ketua Umum Partai Demokrat (PD), Iberamsjah menyarankan Dewan Pembina PD yang diketuai Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak perlu menunggu selesainya proses hukum, karena dalam politik juga ada etika yang harus dijaga.
“Jika Anas melakukan money politics, harusnya SBY copot saja dia, terlepas dari kasus korupsi yang katanya melibatkan Anas. Tapi secara etika dia sudah bisa mengambil tindakan,” tegasnya. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dana Kampanye Pemilukada Wajib Transparan
Redaktur : Tim Redaksi