JAKARTA - Dipenghujung keterangan persnya, Anas Urbaningrum tak lupa menyapa seluruh kader Partai Demokrat di seluruh Indonesia.
Mantan anggota KPU itu juga mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas dukungan dan kerjasama seluruh kader partai berlambang Mercy itu. Dia mengakui kini sudah tidak lagi memiliki kewenangan apapun di partai tersebut.
"Saya sampaikan terimakasih yang tulus kepada kader Partai Demokrat yang sudah memberikan kepercayaan dan mandat politik kepada saya untuk memimpin pada 2010-2015. Saya mohon maaf kalau saya berhenti di awal 2013 saya tidak pernah merencanakan untuk berhenti di 2013," ujarnya saat menggelar keterangan di kantor DPP Demokrat, Jakarta, Sabtu (23/2).
Dia mengaku bahwa selama menjadi Ketum PD, dirinya sudah berkerja dengan sungguh-sungguh untuk menjalankan amanah parpol. Meski banyak prestasi yang diraih, Anas juga mengaku selama memimpin juga banyak kelemahan.
Namun itu semua dijalankan dengan sungguh-sungguh sesuai dengan panggilan jiwa politiknya. "Terima kasih pada kader," ujarnya lantas disambut tepuk tangan beberapa kader yang hadir dalam konferensi pers itu.
Alumni Fisip Unair itu melanjutkan, meski sudah tidak memiliki wewenang apapun dalam organisasi, dirinya masih ingin menjalin persahabatan dan persaudaraan kepada semua kader PD di seluruh Indonesia.
"Meski tidak punya wewenang, saya menjaminkan satu hal. Yakni ketulusan persahabatan dan persaudaraan pada seluruh kader PD. Apakah saya di luar (organisasi) dan apakah proses hukumnya transaparan atau tidak, saya menjaminkan ketulusan persahabatan dan persaudaraan. Itu (persahatan dan persaudaraan) adalah bagian yang indah dan menyegarkan di dunia politik yang keras dan panas," urainya lagi dan kembali disambut tepuk tangan dan seruan dukungan.
Tak lama kemudian, Anas mencopot jaket biru berlambang PD sebagai simbol bahwa dirinya sudah mundur sebagai Ketum PD. "Saya datang ke sini mengenakan jaket kebesaran PD. Sekarang saya copot sebagai simbol saya sudah menjadi orang yang bebas dan merdeka. Selamat berjuang kawan-kawan," serunya. (mas/fat/jpnn)
Mantan anggota KPU itu juga mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas dukungan dan kerjasama seluruh kader partai berlambang Mercy itu. Dia mengakui kini sudah tidak lagi memiliki kewenangan apapun di partai tersebut.
"Saya sampaikan terimakasih yang tulus kepada kader Partai Demokrat yang sudah memberikan kepercayaan dan mandat politik kepada saya untuk memimpin pada 2010-2015. Saya mohon maaf kalau saya berhenti di awal 2013 saya tidak pernah merencanakan untuk berhenti di 2013," ujarnya saat menggelar keterangan di kantor DPP Demokrat, Jakarta, Sabtu (23/2).
Dia mengaku bahwa selama menjadi Ketum PD, dirinya sudah berkerja dengan sungguh-sungguh untuk menjalankan amanah parpol. Meski banyak prestasi yang diraih, Anas juga mengaku selama memimpin juga banyak kelemahan.
Namun itu semua dijalankan dengan sungguh-sungguh sesuai dengan panggilan jiwa politiknya. "Terima kasih pada kader," ujarnya lantas disambut tepuk tangan beberapa kader yang hadir dalam konferensi pers itu.
Alumni Fisip Unair itu melanjutkan, meski sudah tidak memiliki wewenang apapun dalam organisasi, dirinya masih ingin menjalin persahabatan dan persaudaraan kepada semua kader PD di seluruh Indonesia.
"Meski tidak punya wewenang, saya menjaminkan satu hal. Yakni ketulusan persahabatan dan persaudaraan pada seluruh kader PD. Apakah saya di luar (organisasi) dan apakah proses hukumnya transaparan atau tidak, saya menjaminkan ketulusan persahabatan dan persaudaraan. Itu (persahatan dan persaudaraan) adalah bagian yang indah dan menyegarkan di dunia politik yang keras dan panas," urainya lagi dan kembali disambut tepuk tangan dan seruan dukungan.
Tak lama kemudian, Anas mencopot jaket biru berlambang PD sebagai simbol bahwa dirinya sudah mundur sebagai Ketum PD. "Saya datang ke sini mengenakan jaket kebesaran PD. Sekarang saya copot sebagai simbol saya sudah menjadi orang yang bebas dan merdeka. Selamat berjuang kawan-kawan," serunya. (mas/fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sudah Lama Anas Merasa Bakal jadi Tersangka
Redaktur : Tim Redaksi