Coret-Coretan di Tembok Bikin Jokowi Kesal

Senin, 17 Desember 2012 – 22:05 WIB
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo telah memberikan sejumlah instruksi kepada seluruh jajarannya. Saat ini Gubernur Jokowi mengaku tinggal mengawasi kinerja anak buahnya.

"Tugas saya sekarang cuma jalan-jalan, foto-foto ini. Saya juga kemarin jalan-jalan di Jakbar masih melihat ada yang belum dikerjakan. Memang tidak sebanyak dulu-dulu, tapi masih ada lah," ujar Jokowi di hadapan para perangkat daerah kota Jakarta Barat di kantor Walikota Jakarta Barat, Jalan Kembangan Raya, Senin (17/12).

Dalam kesempatan itu, Jokowi menunjukkan beberapa slide foto kepada para camat dan lurah. Foto-foto itu menunjukan beberapa permasalahan yang belum juga dibereskan Pemerintah Kota Jakarta Barat.

Hal-hal yang belum dibereskan antara lain masih adanya coret-coretan tembok yang mengotori fasilitas umum. Selain itu masih ditemukan banyak sampah yang mengotori sungai-sungai di wilayah Jakarta Barat.

Menurut Jokowi, kedua hal ini memang bukan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) dari para camat dan lurah. Namun, Jokowi mengingatkan bahwa dirinya telah menginstruksikan para camat dan lurah untuk membantu dinas terkait dalam melakukan tugasnya.

"Saya masih dengar, "Pak itu bukan tupoksinya camat sama lurah. Pak itu tupoksinya dinas PU". Tapi bapak-bapak sama ibu-ibu juga harus tahu, perintah atasan itu juga tupoksi. Jadi jangan sampai tugas bapak dan ibu mengenai hal itu terhambat hanya karena satu kata tupoksi itu," ujar mantan Walikota Surakarta tersebut.

Lebih lanjut, Jokowi mengingatkan bahwa saat ini program-program Pemprov DKI selalu menjadi pemberitaan media. Maka, masyarakat dapat dengan mudah mengetahui jika ada program-program yang tidak berjalan di daerahnya.

"Sekarang di Balai Kota masalah keterbukaan sudah ada. Media, wartawan itu cari-cari informasi itu sudah gampang. Sehingga media gampang menyampaikan program-program ke daerah," terang Jokowi.

Jokowi juga mengingatkan para perangkat desa untuk ikut mengkomunikasikan program-program Pemprov DKI kepada masyarakat. Hal ini agar tidak ada kesalahpahaman dari masyarakat mengenai kebijakan pemprov.

"Misalnya sekarang masyarakat cepat-cepat ingin punya KJS (Kartu Jakarta Sehat). Diberikan penjelasan dulu kalau sekarang hanya untuk yang sakit dulu, nanti tahun depan juga pasti dapat. Beri tahu tidak usah berbondong-bondong ke puskesmas," tandasnya. (dil/jpnn)


BACA ARTIKEL LAINNYA... Usul, Ganjil-Genap Juga untuk Sepeda Motor

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler