Corona Masih Merajalela, Sebaiknya Tidak Buka Puasa Bersama dan Bertarawih di Masjid

Jumat, 17 April 2020 – 18:32 WIB
Salat Tarawih di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat pada Ramadan 1440 H. Foto: dokumentasi JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) mengimbau umat Islam yang menjalankan puasa Ramadan mendatang tidak menggelar acara buka puasa bersama. Alasannya, iftar bareng yang melibatkan banyak orang di satu lokasi sangat rawan dengan penularan virus corona (COVID-19).

Menurut Dirjen Bimas Islam Kemenag Kamarudin Amin, Ramadan mendatang akan berlangsung April hingga Mei. "Kami menganjurkan agar tidak ada buka puasa bersama, yang biasa sering dilaksanakan di kantor-kantor pemerintah, di kantor-kantor swasta, keluarga. Kami mengimbau agar tidak lagi melaksanakannya," kata Kamarudin dalam keterangan resminya di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Jumat (17/4).

BACA JUGA: Pandemi Corona, Ramadan Kali Ini Sebaiknya Tak Ada Acara Buka Puasa Bersama

Kemenag tidak hanya mengimbau umat Islam tidak menggelar buka puasa bersama. Sebab, kementerian pimpinan Fachrul Razi itu juga meminta umat Islam tidak melaksanakan Salat Tarawih berjemaah di masjid.

SelainituKemenag mengimbau Salat Tarawih tidak dilaksanakan berjamaah di masjid. Kamarudin menegaskan, seluruh jajaran Kemenag akan mematuhi imbauan tersebut.

BACA JUGA: Rossa tak Rela Tinggalkan Tarawih

"Kami tidak melaksanakan Tarawih bersama. Kami melaksanakan di rumah saja, karena sangat berpotensi untuk menularkan atau tertular ketika berkumpul bersama di masjid," ucap dia.

Lebih lanjut Kamarudin mengatakan, Salat Tarawih bisa dilaksanakan di rumah masing-masing. Menurut dia, kualitas ibadah umat Islam tidak berkurang hanya gara-gara melaksanakannya di rumah selama pandemi virus corona.

BACA JUGA: Mas Arief Gerindra Puji Cara Negara Komunis Bendung Corona, Begini Analisisnya

"Kualitas ibadah tidak hanya ditentukan oleh lokus di mana beribadah, tetapi yang tidak kalah pentingnya adalah ditentukan oleh keikhlasan, ditentukan oleh kekhusyukan, ditentukan oleh kesucian jiwa," tuturnya.(mg10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler