Corona Melambat di Eropa, WHO Ingatkan soal Kebangkitan yang Mematikan

Sabtu, 11 April 2020 – 14:01 WIB
Direktur General WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada pertemuan Munich Security Conference di Jerman (15/2/2020). Tedros menyatakan optimismenya pada COVID-19 bisa dikendalikan. Foto: REUTERS/ANDREAS GEBERT

jpnn.com, JENEWA - WHO menyambut baik perlambatan wabah virus corona di negara-negara yang paling parah terdampak di Eropa. Namun, organisasi tersebut memperingatkan akan bahaya mencabut pembatasan terlalu dini.

"Pencabutan pembatasan dapat menyebabkan kebangkitan yang mematikan," kata Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus saat jumpa pers.

BACA JUGA: Peringatan Terbaru WHO Soal Penyebaran Corona

Menurutnya, telah terjadi perlambatan yang menggembirakan di Italia, Jerman, Spanyol dan Prancis. Namun, secara bersamaan terjadi akselerasi yang mengkhawatirkan di 16 negara Afrika.

Beberapa kota di dunia mulai melonggarkan karantina wilayah. Salah satunya Tiongkok yang mencabut status karantina wilayah di Wuhan.

BACA JUGA: WHO Kecam Tingkah Politikus di Tengah Pandemi Virus Corona

Namun, tak sedikit kota-kota yang periode status karantina wilayahnya justru diperpanjang karena khawatir bahwa pencabutan akan memperparah penyebaran virus yang hingga kini belum ditemukan vaksinnya itu.

Otoritas di Afrika Selatan memperpanjang status karantina wilayah selama dua pekan dan akan berakhir pada akhir April.

BACA JUGA: Gagal Tangani Wabah Corona, Donald Trump Salahkan WHO dan Tiongkok

Wali Kota London Shadiq Khan termasuk pihak yang tak akan mencabut status karantina wilayah London. Dia memperkirakan bahwa corona di London masih akan memuncak penyebarannya dalam waktu beberapa hari lagi. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler