jpnn.com, JENEWA - WHO menyambut baik perlambatan wabah virus corona di negara-negara yang paling parah terdampak di Eropa. Namun, organisasi tersebut memperingatkan akan bahaya mencabut pembatasan terlalu dini.
"Pencabutan pembatasan dapat menyebabkan kebangkitan yang mematikan," kata Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus saat jumpa pers.
BACA JUGA: Peringatan Terbaru WHO Soal Penyebaran Corona
Menurutnya, telah terjadi perlambatan yang menggembirakan di Italia, Jerman, Spanyol dan Prancis. Namun, secara bersamaan terjadi akselerasi yang mengkhawatirkan di 16 negara Afrika.
Beberapa kota di dunia mulai melonggarkan karantina wilayah. Salah satunya Tiongkok yang mencabut status karantina wilayah di Wuhan.
BACA JUGA: WHO Kecam Tingkah Politikus di Tengah Pandemi Virus Corona
Namun, tak sedikit kota-kota yang periode status karantina wilayahnya justru diperpanjang karena khawatir bahwa pencabutan akan memperparah penyebaran virus yang hingga kini belum ditemukan vaksinnya itu.
Otoritas di Afrika Selatan memperpanjang status karantina wilayah selama dua pekan dan akan berakhir pada akhir April.
BACA JUGA: Gagal Tangani Wabah Corona, Donald Trump Salahkan WHO dan Tiongkok
Wali Kota London Shadiq Khan termasuk pihak yang tak akan mencabut status karantina wilayah London. Dia memperkirakan bahwa corona di London masih akan memuncak penyebarannya dalam waktu beberapa hari lagi. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil