Corona Menggila, Depok Kekurangan Darah

Kamis, 09 April 2020 – 11:29 WIB
Petugas menunjukkan kantong darah di Kantor PMI Depok. FOTO : AHMAD FACHRY/RADAR DEPOK

jpnn.com, DEPOK - Wabah virus corona di Depok berdampak pada menipisnya persediaan darah di PMI Kota Depok.

Kepala Unit Donor Darah (UDD) PMI Kota Depok, Widya Astriani mengatakan pihaknya masih memerlukan pasokan darah.

BACA JUGA: Pemkot Depok Batasi Jam Operasional Minimarket dan Toko Modern

Menurutnya, menipisnya stok darah karena kegiatan donor mobile unit banyak yang dibatalkan, untuk menghindari penularan virus korona, dengan menerapkan social distancing.

“Stok darah tipis, karena kegiatan donor mobile unit banyak yang dibatalkan,” unagkap Dr Widya Astriani kepada Radar Depok.

BACA JUGA: Kontak Ibu Hamil yang Meninggal Positif Corona Itu Sampai ke Sel Tahanan Suaminya

Widya mengatakan, jika ada pasien yang sangat membutuhkan darah, sementara ini harus mengandalkan donor pengganti dari keluarga pasien.

Dia juga menjelaskan PMI sudah mengeluarkan surat edaran untuk tetap donor dengan protokol yang tegas, agar tetap mencegah penyebaran virus corona.

BACA JUGA: Sri Mulyani Anggap Glenn Fredly Teman, Simak juga Kalimat Dukacita Ahok dan Anies

Adanya surat edaran ke sejumlah instansi di Kota Depok sehingga beberapa hari ini giat donor mulai berjalan.

Seperti dari Yonkav, Kostrad dan Kodim Depok.

Meski demikian pihaknya belum bisa memastikan stok darah golongan apa yang sedang dibutuhkan, karena permintaan tidak bisa dipastikan.

“Jumlah terkini tidak bisa dipastikan, karena datanya realtime, dan pasti berubah-ubah setiap ada permintaan darah pasti keluar,” kata dokter Widya.

Dia juga menegaskan PMI membutuhkan semua jenis golongan darah.

“Kami membutuhkan semua jenis golongan darah,” pungkasnya. 

Sementara itu, dari laporan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Depok, hingga Rabu (8/4) kemarin tercatat 73 kasus positif corona terkonfimasi.

Sepuluh sembuh dan ada delapan yang meninggal.

Dari data yang bisa dilihat di ccc-19.depok.go.id, terdapat 588 orang tanpa gejala (OTG), 636 pasien dalam pengawasan dan 2.256 orang dalam pemantauan. (rd/rub)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler